Media Madura – Kekayaan sumber daya alam (SDA) Madura melimpah. Mulai dari sektor pertanian, peternakan hingga keluatan dan perikanan. Dengan demikian, Pulau Garam dinilai layak dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Aliyadi Mustofa mengatakan, kekayaan alam Madura sangat melimpah. Bahkan, banyak yang berkualitas ekspor.
Dari sektor keluatan dan perikanan misalnya, Madura memiliki sejumlah komoditi yang layak jual di pasar internasional. Di antaranya, garam, teripang, ikan teri dan lobster.
Kekayaan alam itu belum dikelola dengan maksimal. Sejauh ini, nelayan hanya menjual dalam bentuk mentah. Akibatnya, harganya murah, sehingga belum mampu mendongkrak perekonomian warga.
“Sangat sayang sekali potensi alam kita yang begitu melimpah belum terkelola dengan baik,” kata politikus PKB itu.
Aliyadi menilai, salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yakni dengan menjadikan Madura KEK. Pemerintah melalu UU Omnibuslaw memberikan perlakukan istimewa bagi daerah yang menjadi KEK.
Di antaranya, pengembangan sistem elektronik terintegerasi secara nasional. Dengan pelayanan itu, promosi produk akan lebih mudah dan jangkauannya lebih luas.
Kemudian, KEK juga tidak dipungut PPN dan PNnBM untuk jasa kena pajak dan barang kena pajak tidak berwujud. Lalu, KEK nonindustri dapat melakukan impor barang konsumsi.
Pemkab setempat juga wajib memberikan dukungan berupa insentif daerah. Dewan Nasional dapat menetapkan tambahan fasilitas dan kemudahan lain sehingga, dapat meningkatkan ekspor dan substitusi impor di KEK itu.
“Kami rasa, jalan cepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura yaitu dengan cara menjadikan Madura sebagai kawasan ekonomi khusus,” katanya.
Pria yang akrab disapa Gus Aliyadi itu menyampaikan, industrialisasi di Madura harus tumbuh dan berkembang. Segala potensi yang ada harus dikelola dengan baik untuk kesejahteraan.
“Madura ini kaya raya, sudah sepantasnya masyarakat sejahtera,” tukas Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur itu. (*)
