Sumenep, (Media Madura) – Mantan Bupati Sumenep, KH. Ramdlan Siradj mengungkap secara gamblang soal alasannya menjatuhkan dukungan ke pasangan calon Achmad Fauzi-Dewi Kholifah pada Pilkada Sumenep mendatang.
Hal itu diutarakan Ramdlan Siraj saat hadir dalam acara silaturrahmi para alumni Annuqayah, guru ngaji dan masyarakat yang juga dihadiri K. Hazmi Basyir di Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Karang Cempaka, Bluto itu menceritakan awal mula dirinya lebih memilih mendukung pasangan nomor urut 01 walaupun wakil pasangan calon nomor urut 02 adalah adik sepupunya, yakni Kiai Ali Fikri.
“Kenapa saya dukung nomor 01? Hal itu tak lepas dari proses awal pencalonan. Karena saya tahu, dan sempat terlibat di dalamnya,” kata dia.
Menurutnya, yang digadang-gadang untuk maju sebagai calon bupati Sumenep dari Pondok Pesantren Annuqayah sebenarnya adalah KH. Muhammad Salahuddin A. Warits atau Ra Mamak, adik dari KH. Ali Fikri.
Sehingga dalam proses berikutnya, Ra Mamak mendaftar ke sejumlah partai politik untuk diusung sebagai calon bupati. Termasuk ke PKB.
Hanya saja, tak satu pun parpol yang memberikan rekomendasi kepada Ra Mamak. “Karena PPP sendiri sudah memiliki pandangan, ingin ‘bermesraan’ dengan PKB. Sementara PKB memberikan rekomendasi kepada Pak Fattah Jasin,” urainya.
Di samping itu, ia mengaku tersindir oleh pernyataan Fattah Jasin, bahwa selama 20 tahun Sumenep ‘tidur’.
Sementara di sisi lain, Kiai Ramdlan menilai komitmen Fauzi sangat bagus. Dirinya diketahui setelah ia bertemu langsung dengan Fauzi. Di antaranya ialah siap memulai lagi program-program yang baik selama 10 tahun kepemimpinan Kiai Ramdlan.
Selain komitmennya kepada masyarakat Sumenep, menurut bupati dua periode itu, Fauzi sudah berpengalaman mendampingi A. Busyro Karim selama 5 tahun.
“Analisa saya, peluang untuk menang lebih besar ada pada Fauzi. Kenapa? Bukan karena uang, tapi karena tokoh-tokoh yang ingin mencalonkan sebagai bupati, seperti Ra Mamak dan Kiai Unais (Ali Hisyam) tak diberi jalan oleh partai politik,” papar dia.
“Nah dari itu semua, akhirnya kami memutuskan, bismillah tawakkaltu ‘alallah, daripada mendukung calon kemungkinan menang kecil, lebih baik mendukung yang peluang menangnya besar,” tegas dia dengan Bahasa Madura.
Reporter : Rosy
Editor: Zainol