Oleh: Nur Ainiyah
*) Penulis adalah Mahasiswa IAIN Madura, Fakultas Tarbiyah, Prodi Pendidikan bahasa Arab.
Zaman seperti ini sudah tidak asing lagi bagi kita ketika menjumpai orang berlomba-lomba dalam hal kecantikan, dimulai dari wajah glowing, hidung mancung, bibir merah, kulit kenyal, mulus, dan masih banyak lagi. Hal itu seakan-akan menjadi tolak ukur kecantikan menurut mereka. Sehingga tidak heran segala cara akan mereka lakukan dengan senang hati guna mencapai kriteria tersebut, dari penggunaan berbagai merek make up atau berupa perawatan-perawatan lainnya. Bahkan nekat memakai produk luar negeri sekalipun.
Hal ini sudah menjadi trend budaya yang terjadi sekarang oleh kebanyakan orang, bahkan banyak dari mereka yang lebih mengutamakan style tersebut dalam hal performa. Islam memang tidak melarang untuk berhias bagi laki-laki maupun perempuan, bahkan berhias atau berdandan lebih ditekankan bagi kaum hawa. Benar jika islam menginginkan agar manusia tampil indah tapi tidak dengan cara yang berlebihan.
Islam adalah agama yang cinta akan kebersihan dan juga keindahan. Salah persepsi ketika kita menganggap islam melarang dalam hal memperindah dan mempercantik diri – Sama seperti halnya wanita yang berdandan untuk mempercantik diri – Karena hal ini sudah tercantum dalam al-qur’an surah al- A’raf, bahwasanya Allah bersabda yang artinya:
“ Hai anak-anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (masuk) masjid”.
Namun ada hal yang perlu diperhatikan khususnya bagi kaum wanita yang senang berpenampilan mengikuti trend budaya saat ini yaitu larangan “bertabarruj”.
Hal itu sangat tidak dibenarkan oleh syari’at. Adapun tabarruj itu meliputi:
1. Jilbab yang tidak menutup seluruh tubuh.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al-Ahzab aya 59: “ Hendaknya mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka”.
2. Memakai wewangian.
Memakai minyak wangi ketika keluar dari rumah dan kemungkinan besar akan bertemu dengan laki-laki yang bukan muhrimnya. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Seorang wanita, siapapun dia, jika dia keluar rumah dengan memakai wewangian, lalu melewati kaum laki-laki agar mereka mencium baunya, maka wanita itu dianggap berzina”
3. Memakai pakaian tipis atau transparan
Memakai pakaian tipis atau cenderung ketat sehingga menampilkan lekuk tubuhnya. Hal itu bisa menimbulkan syahwat kepada lelaki. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Akan ada di akhir umatku (nanti) wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena mereka itu dijauhkan dari rahmat Allah SWT”.
Salah besar jika kita mendahulukan kecantikan dari segi wajah karena yang sesungguhnya adalah dari hati. Dalam hidup kita tidak bisa memaksa orang lain untuk suka bahkan memuji kita setiap hari terutama dalam hal penampilan. Alangkah lebih sempurnanya jika kita sebagai umat muslim tidak mudah tertipu oleh trend-trend budaya luar, apalagi yang menyimpang. Kita harus selektif dalam hal menilai. Pilah yang baik dan tinggalkan yang buruk. (*)