umenep, (Media Madura) – Menjelang Ramadan 1441 Hijriah, Komisi II DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur meminta pengawasan ketersediaan sembako diperketat.
Pasalnya, telah menjadi budaya tahunan jelang ramadan harga sembako mengalami kenaikan lantaran tingginya permintaan pasar yang tidak sebanding dengan persediaan barang.
“Jelang bulan puasa ini, biasanya stok sembako selalu menipis. Sehingga juga akan berimbas pada melonjaknya harga,” kata Jauhari, Minggu (19/4/2020).
Kata Jauhari, pemeritah harus pro aktif dan tegas dalam mengawasi dan mengendalikan kemungkinan lonjakan harga. Terlebih harga sembako di Kepulauan.
“Diperlukan pengawasan yang maksimal oleh pemerintah dan pihak terkait. Jangan sampai harga sembako tak terkendali, karena pasti akan menyusahkan masyarakat. Apalagi saat ini sedang dalam berperang melawan corona,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Agus D. Saputra mengaku sudah melakukan berbagai langkah, termasuk memberikan himbauan pada para tengkulak.
“Kami sudah mewarning para tengkulak untuk tidak menimbun sembako. Kalau ditemukan melakukan penimbunan, pasti ditindak sesuai hukum yang berlaku,” kata Agus.
Kendati begitu, Agus tidak menjelaskan sanksi yang bakal diberikan kepada tengkulak apabila ditemukan melakukan penimbunan sembako. “Soal pemberian sanksi, tentu akan kewenangan lembaga penegak hukum,” pungkasya.
Reporter : Rosy
Editor: Zainol