Pamekasan, (Media Madura) – Kasus perusakan spanduk milik Pengurus Rayon PMII Fakultas Syariah IAIN Madura yang dilakukan oleh Dosen filsafat bernama Eko Ari Widodo akhirnya berakhir damai.
Sebelumnya pada Senin (25/11/2019) malam, dosen filsafat tersebut datang ke kantor Cabang PMII Pamekasan yang terletak di jalan Brawijaya, dan disambut jajaran pengurus dan sejumlah alumni yang tergabung dalam IKA PMII untuk meminta maaf, dan pada saat itu juga Eko Ari Widodo mengungkapkan permohonan maafnya dengan tulus.
Permintaan maaf tersebut diungkapkan di hadapan para alumni, pengurus dan kader PMII yang tengah berkumpul untuk merayakan maulid Nabi Muhammad di kantor tersebut.
“Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan saya kepada PMII,” katanya. Senin (25/11/2019) malam.
Tidak hanya itu, pada pagi ini, Selasa (26/11/2019) pagi, Eko Ari Widodo di dampingi Rektor IAIN Madura, Ketua IKA PMII, Ketua Cabang dan ketua Komisarian PMII IAIN Madura menggelar konferensi pers bersama yang ditempatkan di kampus tersebut.
Dalam kesempatan itu Eko Ari Widodo mengungkapkan permintaan maaf kepada seluruh pendiri PMII, pengurus PMII mulai tingkat pusat hingga rayon, seluruh kader PMII atas kekhilafannya.
“Permohonan maaf ini saya sampaikan dari lubuk hati yang paling dalam dan tanpa tekanan dari pihak manapun,” katanya di hadapan sejumlah wartawan.
Selain itu, dosen filsafat ini menegaskan bahwa ia tidak terafiliasi dengan organisasi manapun dan meminta kepada semua pihak agar menghentikan seluruh komentar dan hal-hal lain menyangkut persoalan yang dialaminya.
Sementara itu, ketua Cabang PMII Pamekasan Lian Fawahan mengatakan pihaknya menerima permintaan maaf yang tulus dari dosen tersebut dan meminta kepada semua pihak agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kampus manapun.
“Sebagai organisasi ekstra, PMII mempunyai ruang dialektika dan berkontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia, maka saya berharap agar PMII diberi ruang untuk terus meningkatkan intelektual mahasiswa, tidak hanya di IAIN Madura tetapi di seluruh kampus di Indonesia,” urainya.
Sementara itu, Rektor IAIN Madura Muhammad Kosim mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membatu agar masalah yang menimpa dosen kampus tersebut dengan PMII bisa selesai dengan jalur dialog.
“Kami juga berharap agar hal ini menjadi pembelajaran bersama dan tidak ada lagi peristiwa seperti ini,” pungkasnya.
Reporter : Ist
Editor : Zainol