Pamekasan, (Media Madura) – Moh Sutrisno (14) putra pasangan Khozairi (46) dan Juawairiyah (48) warga Dusun Kramat Atas, Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menderita lumpuh selama 14 tahun. Orangtuanya menduga anaknya lumpuh setelah diimunisasi oleh bidan desa setempat.
Menurut Khozairi, anaknya dari lahir hingga berumur 6 bulan dalam kondisi baik-baik saja, namun menginjak umur 7 bulan diimunisasi di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) oleh bidan desa setempat kala itu.
“Saya bukan menyalahkan suntikan ya, tapi anak saya sebelum disuntik baik-baik saja, setelah disuntik itu langsung kejang-kejang,” katanya, Kamis (29/8/2019).
Khozai sapaan akrab Khozairi menambahkan, setelah ikut program pemerintah itu kondisi anaknya memburuk, otot dan persendiannya lemah seakan tidak berfungsi.
“Setelah itu urat belakangnya tidak berfungsi, termasuk separuh badannya yakni lengan, kakinya dan organ lainnya,” tambahnya.
Pasangan yang hidup di rumah tidak layak huni itu hanya bisa menerima kenyataan dan berharap ada bintang jatuh dari langit sehingga anak itu bisa tumbuh seperti anak lain yang seumuran.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Ismail, saat mendatanginya hanya mengelus dada. Pihaknya berharap instansi terkait bisa mendampingi dari sisi kesehatan dan kesejahteraan sosialnya.
“Saya minta tenaga medis harus mendampingi soal kesehatannya. Soal lainnya saya akan mengusahakan ke Dinsos. Saya minta laporannya setiap ada perkembangan,” katanya.
Dokter Puskesmas Bandaran, dr Yayuk Fauziyah menyatakan, penyakit Moh Sutrisno disebabkan oleh virus yang diderita oleh orangtuanya. Penyakit itu tidak bisa disembuhkan atau normal seperti anak pada umumnya.
“Melihat dari gejalanya tidak ada sangkut-pautnya dengan imunisasi, itu akibat virus Sitomegalovirus yaitu virus yang masuk ke dalam famili grup,” katanya mengelak.
Reporter: Ahmad Rifqi
Editor: Zainol