Sumenep, (Media Madura) – Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berjanji akan terus mengawal proses lelang jabatan kepala 9 organisasi perangkat daerah (OPD) yang masih kososng.
Hal itu ditegaskan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) saat menggelar aksi demontrasi di depan kantor Pemkab setempat, Senin (15/7/2019).
Versi mahasiswa, mulai ada aroma tidak beres dalam proses lelang jabatan oleh tim seleksi (Timsel) tersebut. Pasalnya, di media sosial beredar nama-nama yang digadang-gadang akan mengisi kursi 9 OPD tersebut.
“Anehnya, pansel belum melakukan tes terhadap calon-calon pimpinan OPD, tapi pemenangnya sudah beredar terlebih dahulu. Ini pasti ada yang tidak beres,” ungkap salah seorang orator aksi, Sutrisno.
Oleh karena adanya aroma tak sedap itu, FKMS akan terus memantau proses lelang, termasuk meminta penjelasan terhadap Ketua Timsel tentang beredarnya nama-nama pemenang seleksi.
“Jangan sampai seleksi hanya akal-akalan. Karenanya, kita akan kawal dan pantau terus proses seleksi, dan ingat timsel harus profesional dalam hal ini,” tegasnya.
Namun, niat mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi selesai di luar pagar. Sebab, ketua pansel tidak menemui demonstran karena alasan ada agenda lain, sebaliknya mahasiswa menolak ditemui pihak pemjab selain oleh ketua pansel.
“Harus publik ketahui, beginilah mental pejabat kita, padahal kami sudah menyampaikan surat pemberitahuan terlebih dulu akan aksi ini, tapi mereka malah tidak bisa menemui kami,” ujar Sutrisno kecewa.
Hingga berita ini ditulis, mahasiswa masih melanjutkan orasi secara bergantian, belum ada tanda-tanda mereka akan membubarkan diri atau akan ditemui pihak pansel.
Sementara sembilan OPD yang saat ini masih kosong, antara lain Dinas PU Pengairan, Dinas Perijinan, Disperindag, Dishub, Dinkes, Disdukcapil, BPKAD, Dinas Pertanian dan Dinas Satpol PP.
Reporter : Rosy
Editor : Zainol