Media Madura – Presiden Madura United, Achsanul Qosasi menyebut Turnamen Madura Young Solidarity U-16 2018 yang bakal bergulir dalam waktu dekat bukan persoalan menang atau kalah. Tetapi lebih kepada mengukur mental para pemain.
“(Turnamen) Ini cari bibit dan bakat, bukan menang-menangan,” kata AQ sapaan akrab Achsanul Qosasi.
AQ menegaskan, turnamen ini untuk mengasah kemampuan bermain dan mental agar pemain tidak minder saat sudah masuk lapangan. Apalagi, mayoritas pemain masih muda-muda.
Menurut AQ, pelatih harus memberi kesempatan seluruh pemainnya turun dalam turnamen tersebut, termasuk pemain cadangan. Bahkan, hal ini wajib hukumnya dilakukan oleh semua pelatih.
Bukan hanya kepada pelatih, AQ juga mengingatkan setiap pemain di masing-masing tim peserta harus dalam kondisi terbaik di turnamen nanti.
“Ini kan turnamen kita, atur saja bagaimana agar semua pemain cadagan bisa main. Ini kebanggaan orangtuanya, biar mentalnya tidak jatuh, kalau tidak dimainkan,” tegasnya.
“Jadi, penggantian pemain bukan lima, tapi tujuh. Semuanya main, wajib main. Terserah pelatih dimasukkan di menit berapa,” pungkasnya.
Babak penyisihan Turnamen Madura Young Solidarity U-16 2018 ini dipastikan kick off pada 9 Agustus mendatang, di Stadion Gelora Ratu Pamelingan (SGRP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Sekedar informasi, penentuan juara grup jika poin sama ditentukan melalui head to head, selisih gol (produktifitas gol), dan undian.
Berdasarkan hasil drawing, terdapat tiga grup dalam turnamen yang digelar oleh Akademi Madura United FC. Masing-masing grup diisi oleh tiga klub.
Reporter: Zainol
Editor: Ahmadi