22.6 C
Madura
Senin, Januari 20, 2025

Selama 5 Tahun, Bank BPRS Bhakti Sumekar Sumbang PAD Rp 58 Miliar

Must read

- Advertisement -

Sumenep, (Media Madura) – Meski akhir-akhir ini Bank BPRS Bhakti Sumekar diwarnai kabar negatif non teknis, tenyata bank milik Pemkab Sumenep ini masih dapat mencatat kinerja yang positif dan cenderung meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja pada tahun- tahun sebelumnya. 

Berdasarkan data lima tahun terakhir, pertumbuhan aset BPRS Bhakti Sumekar tahun 2017 tumbuh sebesar 142% dibanding tahun 2013, yaitu dari Rp 317 Milar di tahun 2013 menjadi Rp.769 Milar pada akhir tahun 2017. 

Dengan total aset tersebut, Bank BPRS Bhakti Sumekar menempati urutan ke dua dari 172 BPRS yang ada di Indonesia dengan jumlah aset terbanyak.

“Seiring dengan peningkatan aset bank, perolehan laba walaupun tidak terlalu besar namun harus tetap di berikan apresiasi mengingat ditengah ketatnya persaingan usaha serta ditengah upaya penambahan jaringan kantor yang banyak membutuhkan cost yang tinggi Bank BPRS Bhakti Sumekar masih berhasil mendapatkan laba yang positif,” ujar Direktur Utama BPRS Bhkati Sumekar, Novi Sujatmiko.

Kata Novi, dengan perolehan laba yang positif setiap tahunnya. Maka kontribusi bank terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) tentunya semakin meningkat mengingat sesuai ketentuan Perda (Peraturan Daerah) dan anggaran dasar bank bahwa pendistribusian laba yang dibagikan sebagai deviden berupa PAD adalah sebesar 50% dari laba bersih setiap tahunnya. 

Total setoran PAD yang telah disetorkan sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar Rp 58,4 Miliar. Itu artinya bahwa telah menyetorkan deviden kepada pemerintah Kabupaten Sumenep sebagai pemegang saham sebesar 60% dibanding modal setor Pemkab yang telah disertakan ke bank BPRS yakni sebesar Rp 96 Milyar. 

“Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat terhadap BPRS Bhakti Sumekar juga semakin meningkat. Ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 317% dibanding 5(lima) tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Novi menyebut, hingga akhir Desember 2017, DPK BPRS Bhakti Sumekar mencapai Rp 441,5 Miliar, sedangkan di tahun 2013 hanya sebesar Rp.105,8 Miliar. 

Lebih jauh ia menerangkan, selama kurun waktu lima tahun terakhir, bank juga telah melakukan peningkatan jaringan usaha baik itu berupa pembukaan Kantor Cabang baru ataupun peningkatan status kantor dari Kantor Kas menjadi Kantor Cabang.

Peningkatan status kantor dari kantor kas menjadi kantor Cabang (KC) diantaranya adalah KC Pragaan, KC Sapeken, KC Dungkek, KC Ambunten, KC Lenteng, KC Bluto, KC Guluk-guluk, KC Pasongsongan, KC Kalianget, KC Legung, KC Waru, KC Bandaran dan KC Ganding. 

Sedangkan pembukaan Kantor cabang baru yakni, KC Masalembu, KC Manding, KC Dasuk, KC Rubaru, KC Gapura, KC Saronggi, KC Batuputih dan KC Jember. 

“Tapi semua yang telah dicapai tersebut tidak membuat kami terlena, karena masih ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya mengenai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, peningkatan mutu layanan dan peningkatan kualitas operasional,” jelasnya.

Setidaknya hasil positif tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan Visi BPRS Bhakti Sumekar untuk mewujudkan masyarakat yang makin sejahtera dengan dilandasi nilai- nilai agama dan budaya. 

“Dengan demikian, Bank BPRS Bhakti Sumekar akan menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam kinerja, memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas,” tukasnya.

Reporter : Rosy
Editor : Arif

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article