Pamekasan – Babinsa Desa Plakpak Sertu Abd. Jalal mengajak warga agar tidak buang air besar (BAB) sembarangan saat menghadiri sosialisi kesehatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Balai Desa Plakpak.
Dalam sosialisasi tersebut juga diisi dengan berbagai pengetahuan tentang sanitasi yang dipaparkan oleh Nur Rahmah dari Puskesmas Pembantu Bulangan Haji.
Hadiri dalam kegiatan diantaranya, Kades Plakpak, Pendamping desa Ach. Mansur, Babinsa Sertu Abd. Jalal, Bhabinkamtibmas Bripka Hamid, Bidan Desa, para Kasun dan masyarakat dari perwakilan masing-masing dusun.
“Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan,” papar Nur Rahmah
Ia menjelaskan, sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
“Sedangkan sarana sanitasi rumah tangga atau sanitasi dasar yang harus dimiliki meliputi sarana luang air besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga,” imbuhnya
Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat berhenti membuang air besar sembarangan dan harus memiliki jamban sehat sebagai fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit.
Sementara itu Babinsa Desa Plakpak Sertu Abd. Jalal ditemui usai acara pertemuan mengungkapkan, sangat mendukung sosialisasi kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Pembantu Bulangan Haji.
“Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari,” urainya.
Dalam mendukung pemerintah daerah dalam mensukseskan program stop buang air besar sembarangan, Koramil 0826/07 Pegantenan juga telah memiliki program karya bhakti pembangunan jamban yang dikerjakan setiap semester.
“Sasaran pembangunan diprioritaskan bagi warga kurang mampu yang belum memiliki jamban, jumlahnya juga tidak banyak hanya 25 jamban setiap semester, dalam setahun 50 jamban,” terangnya.
Secara kuantitas, kata dia, memang tidak banyak dan belum bisa merealisasikan semuanya tapi minimal sudah bisa membantu warga sebagai bentuk bhakti TNI kepada masyarakat.
Pasiter Kodim 0826/Pamekasan Kapten Inf Syamsul Ma’arif menjelaskan, melalui program pembangunan Sejuta Jamban yang dicanangkan oleh Komando Atas, Kodim 0826 dalam setahun membangun 830 jamban, tiap semester sebanyak 415 jamban dan pembangunannya tersebar di tiap Koramil.
Program pembangunan jamban ini sudah berjalan 4 tahun, mudah-mudahan melalui program ini bisa membantu dan mendukung program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesehatan di lingkungan masyarakat.
“Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk merubah dan berperilaku higiene serta minimal mempunyai sarana sanitasi dasar dalam rumah tangga,” pungkasnya.
Rilis