Sampang, (Media Madura) – Forum Masyarakat Peduli (FMP) penyakit tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) Kabupaten Sampang, mencatat serangan penyakit menular tersebut masih tinggi di Sampang.
Di tahun 2015, Kabupaten Sampang menempati peringkat ke-15 dari pasien TB terbanyak se Jawa Timur. Sedangkan, di tahun 2016 tercatat sebanyak 749 kasus.
“Dua penyakit ini sangat tinggi di Sampang bahkan terbanyak se-Jawa Timur,” kata Ketua FMP TB-HIV Sampang Puji Raharjo, Rabu (18/10/2017).
Puji menyampaikan, kasus TB di wilayah Sampang itu perlu penanganan lebih serius dan penganggaran khusus oleh pemerintah setempat.
“Kalau perlu dibuatkan Peraturan Bupati (Perbup) untuk penyakit menular, seperti TB-HIV ataupun TB-Kusta. Sehingga penanganan dan penganggaran dua penyakit menular ini tidak bercampur dengan kegiatan lainnya,” terang Puji.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Asrul Sani menyatakan kasus TB di wilayahnya masih tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ekonomi rendah dan tingkat kemiskinan masih tinggi.
“Apalagi penderita TB ini juga bersamaan terjangkit oleh HIV. Karena HIV sendiri sudah sulit disembuhkan. Sehingga penderita yang terjangkit TB-HIV perlu penanganan yang sangat lama,” ungkapnya.
Menurut Asrul, apabila seseorang hanya terjangkit TB, maka sangat gampang penanganannya bahkan obat TB digratiskan oleh pemerintah. Gejala TB, ditandai dengan batuk yang cukup lama sekitar 3 minggu lebih, berkeringat saat malam hari, panas dingin, penurunan berat badan.
“Kalau TB saja gampang disembuhkan, termasuk masyarakat berperilaku yang baik, agar tidak tertular penyakit TB-HIV,” tandasnya.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi