Sampang, (Media Madura) – Peneliti Senior Visi Data Prima Consulting, Romadhoni mengatakan, ada tiga hal kesimpulan hasil survei yang dilakukan lembaganya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sampang 2018 mendatang.
Pertama, yakni besar kemungkinan kontestasi politik akan diikuti minimal tiga dan maksimal empat pasangan calon. Kedua, Pilkada Sampang berpotensi ricuh karena tingkat kerawanan masih tinggi soal perhitungan suara. Ketiga, partai politik sangat berperan besar dalam menentukan rekomendasi kepada salah satu bakal calon tertentu.
“Ini perlu diingatkan terutama KPU selaku penyelenggara pemilu di Sampang agar lebih berhati-hati dalam menerapkan tupoksinya,” kata Romadhoni saat menggelar press rilis di salah satu rumah makan Jalan Syamsul Arifin Kota Sampang, Minggu (24/9/2017) siang.
Selain itu, Romadhoni menuturkan, dari kesimpulan ketiga tersebut rekomendasi parpol dalam setiap tingkatan baik DPC hingga DPW agar tidak salah menjatuhkan rekom ke salah satu nama kandidat yang mengikuti kontes pemilu. Sebab, jika salah maka berakibat fatal dan tidak liniernya suara dengan perolehan hasil pemilu legislatif di tahun 2019 mendatang.
“Ya tidak menutup kemungkinan juga akan mempengaruhi terhadap nilai kepercayaan masyarakat kepada partai politik itu,” tuturnya.
Kajian survei dari Visi Data Prima Consulting itu dilaksanakan sejak 16 – 23 Agustus 2017. Pengumpulan data survei dilakukan di 186 Desa/Kelurahan tersebar di 14 Kecamatan se-Kabupaten Sampang. Metodologi survey menggunakan metodologi sampling dengan 440 jumlah responden dan sekitar 4,7 persen margin of error.
“Kita langsung bertatap muka menggunakan kuesioner dengan responden, random wilayah responden proporsional berdasarkan data BPS Potensi Desa (Podes), para responden merupakan penduduk Sampang yang telah menikah minimal usia 17 tahun ke atas,” terangnya.
Dirinya juga menerangkan, tokoh yang berpengaruh ditingkatan desa dalam menentukan pilihan di setiap pemilu adalah paling tinggi didominasi oleh Kiai yakni mencapai 39, 9 persen. Selanjutnya, yang berpengaruh adalah Kepala Desa dengan perolehan 36,9 persen dan disusul tokoh masyarakat mencapai 23,2 persen.
Kemudian, pihaknya menilai dari beberapa kandidat yang muncul untuk maju di Pilkada Sampang tingkat kelayakan maupun akseptabilitas calon bupati diraih tertinggi oleh KH Muhammad bin Muafi atau akrab disapa Ra Mamak dengan perolehan 55,4 persen.
Hal itu meninggalkan figur lain, yakni Hermanto Subaidi 41,4 persen, H. Hisan 29,3 persen, Haryono Abdul Bari 19,9 persen. Kendati demikian, bukan berarti Ra Mamak bakal melenggang unggul. Sebab, hasil survey yang dilakukan menjelang Pilkada Sampang belum konklusif.
“Kami lembaga survey independen, bukan pesanan dari salah satu kandidat, hasil survey ini berlaku selama tiga bulan kedepan,” imbuhnya.
Sementara dikonfirmasi dibalik telepone, KH Muhammad bin Muafi akrab disapa Ra Mamak, tidak bisa memberikan keterangan. “No coment saja, karena itu hasilnya relatif, tidak bisa dijadikan nilai kemenangan apalagi pelaksanaannya nanti di 2018,” singkatnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Arif