Sumenep, 23/8 (Media Madura) – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tahun 2017 hingga triwulan keempat masih rendah.
Bayangkan, hingga bulan Agustus ini, anggaran yang terserap hanya 40 persen dari kekuatan APBD sebesar Rp 2,2 Triliun, sebuah serapan yang tentu sangat rendah.
“Ya, realisasi APBD tahun ini memang rendah, hanya sekitar 40 persen saja,” aku Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumenep, Didik Untung Samsidi, Rabu (23/8/2017).
Menurut Didik, rendahnya serapan anggaran ini terjadi pada organisasi perangkat daerah yang ada program fisiknya seperti di Dinas Pekerjaan Umum (PU).
“Salah satu penyebabnya, karena banyak rekanan yang belum mengajukan termin, walaupun saat ini sudah masuk triwulan ke empat,” jelasnya.
Mestinya, lanjut Didik, ketika sudah memasuki triwulan keempat, serapan APBD harusnya telah mencapai 85 persen dari besaran APBD.
“Kami sudah minta OPD yang bersangkutan, agar rekanan membantu merealisasikan APBD tepat wakktu, sehingga rekanan itu mengajukan termin sesuai waktunya, bukan ditumpuk pada triwulan ke empat,” pungkasnya.
Reporter: Rosy
Editor: Ahmadi