Sumenep, 3/5 (Media Madura) – Jumlah pengangguran atau orang yang tidak bekerja di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga tahun 2017 masih tinggi. Angkanya mencapai 200 ribu orang.
Menurut data di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, jumlah pengangguran pada tahun lalu mencapai 200 ribu orang dan hanya mengalami penurunan sebesar 0,6 persen pada tahun 2017.
“Ya, penyebab utama tingginya angka pengangguran ini dikarenakan peluang kerja disini sangat minim,” terang Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertrans, Moh. Zaini, Rabu (3/5/2017).
Kata Zaini, minimnya peluang kerja di Sumenep disebabkan sedikitnya industri yang beoperasi, sehingga penyerapan tenaga kerjanya pun menjadi rendah.
“Untuk industri, yang ada di Sumenep hanya kategori kecil, itu pun penyerapannya sangat minim,” imbuhnya.
Zaini memaparkan, masyarakat yang belum bekerja dan kini menganggur memiliki latar pendidikan beragam. Namun sebanyak 30 persen adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Mereka tidak mendapatkan pekerjaan karena tidak mau memanfaatkan keahlian sesuai dengan bidang yang ditekuninya, kebanyakan maunya kerja kantoran,” sambungnya.
Zaini mengklaim, Pemerintah Kabupaten Sumenep sebetulnya sudah melakukan berbagai upaya, diantaranya rutin menggelar bursa pameran usaha dan tenaga kerja setiap tahun.
“Jadi, karena penyerapan pekerja di beberapa perusahaan di Sumenep masih sangat kecil. Maka pemerintah juga lebih mendorong masyarakat beralih ke wirausaha mandiri. Untuk itu, pemerintah menggalakkan program Wirausahawan Muda,” pungkasnya.
Reporter: Rosy
Editor: Zainol