Pamekasan, 17/3 (Media Madura) – Tambatan perahu tradisional di Desa Pegagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak terawat dengan baik.
Padahal kata Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan Ismail, pembangunan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan.
“Setelah kami datangi ternyata tambatan perahu yang meggunakan uang APBD tidak dikelola dengan baik,” katanya, Jumat (17/3/2017).
Menurut politisi Partai Demokrat itu, jika pembangunan itu dibiarkan tanpa pengelolaan yang jelas sama saja dengan membuang-buang anggaran.
“Kalau dibangun lalu dibiarkan maka akhirnya menjadi tidak jelas tujuannya. Padahal tambatan perahu itu sangat potensial untuk menghasilkan PAD, asal dikelola dengan baik, karena di sana cukup ramai,” tambah Ismail.
Adapun fasilitas yang sudah disediakan kini rusak dan tidak terawat. Di antaranya lampu penerangan yang terpasang sudah mati, dan toilet umum tidak bisa dipakai lantaran rusak.
“SKPD terkait harus mempunyai ide yang cemerlang, bukan hanya mau membangun tapi dibiarkan semrawut,” tandas Ismail.
Untuk diketahui, tambatan perahu itu kerap dimanfaatkan sebagai pelabuhan rakyat atau pelabuhan tradisional untuk transportasi laut alternatif, yang sering digunakan masyarakat untuk menyeberang dari Pamekasan ke Pelabuhan Kalibuntu, Kraksan, Kabupaten Probolinggo.
Tambatan perahu itu sudah dua kali dibangun. Pertama, pembangunan tambatan sepanjang 30 meter di tahun 2013, dan dilanjutkan pada tahun 2015 dengan membanguan tambatan sepanjangan 70 meter.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi