Sumenep, 9/3 (Media Madura) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kembali didemo sekelompok mahasiswa, Kamis (9/3/2017), setelah dua hari sebelumnya kantor setempat juga digoyang aksi demonstrasi.
Massa yang hanya terdiri dari belasan orang itu mengatasnamakan Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S) menuntut transaparansi penanganan kasus korupsi.
Sayangnya, meski sudah berjam-jam berorasi secara bergantian, tak satupun dari pihak Kejaksaan yang berkenan menemui para mahasiswa.
Sementara yang menjadi pokok tuntutan para mahasiwa antara lain, meminta Kejari lebih transparan kepada publik terkait penanganan kasus korupsi.
“Kami juga meminta penegakan hukum tidak pandang bulu, siapapun yang melakukan korupsi, apakah dari elit pemerintahan harus diselesaikan setuntas-tuntasnya,” teriak Korlap Aksi, Agus Wahyudi dalam orasinya.
Disamping itu, mahasiswa juga mendesak segera menetapkan tersangka beberapa kasus korupsi yang sudah lama diproses oleh Kejari.
“Terutama kasus korupsi PT WUS, kami meminta Kejari tidak menutup-nutupi, segera ungkap dan tetapkan siapa yang terlibat,” ungkapnya.
Selain kasus PT WUS, mereka juga meminta pengusutan kasus raskin yang diduga melibatkan oknum polisi. Hal itu berdasarkan pengakuan salah satu tersangka raskin baru-baru ini.
Namun, orasi dan tuntutan mahasiswa untuk ditemui pihak kejari tidak kesampaian, lantaran mereka diabaikan oleh pihak Kejaksaan.
Bahkan, karena kesal keinginannya tidak diindahkan, mereka sempat menggelar doa bersama dan bakar kemenyan tepat di depan kantor tersebut. Meski begitu, pihak kejaksaan tetap enggan menemui massa.
Hingga berita diturunkan, massa masih bertahan di depan Kantor Kejari, mereka bertekad bertahan sampai pihak kejakasaan bersedia menemui mereka.
Reporter: Rosy
Editor: Ahmadi