Pamekasan, 15/2 (Media Madura) – Madura United kerap kebobolan di menit-menit akhir pertandingan. Kondisi ini membuktikan jika penyakit Laskar Sape Kerrab di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) masih berlanjut di turnamen Piala Presiden 2017.
Terbaru, melawan Perseru Serui. Dalam laga kedua grup E Piala Presiden di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Selasa (14/2/2017) malam, Madura United menang tipis atas Perseru, 3-2.
Perseru yang sudah ketinggalan 3-1 dalam waktu normal, akhirnya bisa memperkecil ketertinggal usai mencetak gol kedua ke gawang Madura United di penghujung laga. Tepatnya, di masa-masa injury time.
Pelatih Madura United, Gomes De Oliviera menyebut timnya juga masih kurang maksimal dalam mengantisipasi set piece atau servis bola mati. Gomes menyesalkan terjadinya gol kedua Perseru yang terjadi di masa injury time.
“Seharusnya gol itu tidak terjadi,” kata pelatih asal Brasil tersebut.
Kebobolan di penghujung laga seolah menjadi penyakit yang susah disembuhkan di tim ini. Padahal Gomes selalu wanti-wanti agar anak asuhnya tetap fokus hingga laga betul-betul berakhir.
“Mereka merasa pertandingan sudah selesai, padahal belum,” ungkapnya menjelaskan.
Jika tengok kompetisi ISC tahun lalu, Madura United membukukan 11 kali kemasukan gol di menit akhir. Paling parah, ketika melawan PSM Makassar. Saat itu, Madura United kebobolan di menit akhir dan berujung kekalahan. Kekalahan itu sekaligus mengubur ambisinya menjurai ISC 2016.
“Dari kemarin kami berusaha memperbaiki semuanya. Kami masih banyak kekurangan. Tapi, kami punya waktu untuk mempersiapkan segalanya sebelum kompetisi Liga 1 mulai,” tandas Gomes.
Reporter: Zainol
Editor: Ahmadi