Pamekasan, 21/1 (Media Madura) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendesak pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bajir.
Sekretaris Komisi III DPRD Pamekasan, Harun Suyitno mengatakan, diketahui bahwa pemkab tidak memberikan bantuan, karena ada warga terdampak yang mengadunya saat dirinya dan rombongan komisinya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) atas ambrolnya tanggul penahan air.
“Sampai saat ini, warga Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, yang terdampak banjir bandang beberapa hari yang lalu tidak mendapat bantuan dari BPBD atau Bupati,” katanya, Sabtu (21/1/2017).
Oleh karena itu ia meminta agar pemkab segera merealisasikan bantuan tersebut, minimal mengurangi beban mereka utamanya bagi tiga warga yang rumahnya ambruk.
“Biasanya untuk bantuan khusus bencana tidak usah nunggu anggaran, karena sudah ada dananya tinggal ambil dan menyerahkan,” tambah Harun.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Akmalul Firdaus, tidak bisa dikonfirmasi, nomor telepon pribadinya terdengar tidak aktif.
Pada Selasa (3/1/2017) lalu, banjir terjadi di Kelurahan Gladak Anyar. Utamanya di Jalan Sersan Mesrul. Ketinggian air di daerah tersebut mencapai 2 sampai 3 meter.
Selain kelurahan tersebut juga Kelurahan Parteker, Jungcangcang, Patemon, dan Desa Lemper Kecamatan Pademawu. Banjir bandang tersebut tercatat terbesar sepanjang sejarah
Reporter: Rifqi
Editor: Zainol