Pamekasan, 8/1 (Media Madura) – Asmani (59) warga Dusun Batu Putih, Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur penderita kanker hati harus diobati ke negeri China.
Pasalnya, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martidirdjo, Pamekasan sudah angkat tangan dengan alasan minimnya fasilitas.
Koordinator LSM Pamekasan yang turut mendampingi ibu dari keluarga miskin itu, Ribut Baidi menyampaikan, memang untuk penyembuhan penyakit kanker hati, hanya negara China. Akan tetapi dirinya masih mencari solusi lain selain harus ke luar negeri.
“Alhamdulillah sudah mulai membaik, tapi, masih dalam perawatan yang sangat intensif. Kalau persoalan transplansi hati memang harus di China atau Singapura. Tapi, teman-teman dari forum LSM kemarin coba cari info di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Insya Allah ada,” katanya pada mediamadura.com, Minggu (8/1/2017).
Namun jika, di Indonesia tidak ada, tambah Mantan Ketua Umum PMII Cabang Pamekasan, terpaksa Asmani harus dibawa dan diobati di luar negeri, dan membutuhkan dana yang sangat besar.
“Ia butuh dana sebesar Rp 500 juta untuk keluar negeri, makanya kami bersama BEM Unira dan PMII Cabang Pamekasan akan turun jalan untuk cari donasi sebesar 500 juta,” tambah Ribut.
Sementara Direktur RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr. Farid Anwar membenarkan perihal dimaksud, bahwa rumah sakit yang ia pimpin hanya bisa mengoperasi untuk mengeluarkan cairan yang ada di perut serta perawatan lainnya.
“Memang betul disini (RSUD) tidak bisa mengobati secara total pada penyakitnya Ibu Mani (Asmani) dan yang bisa menanganinya di China itupun kalau ada yang mau donor hati,” tuturnya singkat.
Reporter: Rifqi
Editor: Zainol