Sampang, 8/1 (Media Madura) – Setelah dianggarkan dan disetujui program Pagu Indukatif Kewilayahan Kecamatan (PIKK), sejumlah elemen masyarakat diharapkan ikut serta mengawasi realisasi program tersebut. Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Sampang Syamsuddin.
Ia mengatakan, karena saat ini sudah masuk tahun anggaran 2017. Tentu yang menjadi perhatiannya adalah pengawasan. Sebab, ia tidak ingin program PIKK yang dianggarkan Rp 31 miliar yang merupakan program baru ini nantinya salah sasaran dan dijadikan bancakan.
”Dalam pelaksanaannya yang perlu ditekankan adalah pengawasannya, jangan sampai program ini hanya program polesan yang ujung-ujungnya hanya dijadikan bancakan,” tegas politisi asal Tanjung Kecamatan Camplong itu, Minggu (8/1/2017).
Syamsuddin juga menambahkan, lokasi yang menjadi sasaran program PIKK juga perlu dipertegas. Sebab, apabila hal itu tidak dipertegas sejak awal, nantinya terjadi tumpang tindih anggaran, karena program PIKK tersebut tidak jauh berbeda dengan program fisik.
”Program PIKK rawan disalah gunakan, jadi perlu kiranya program baru ini diawasi bersama, dan terpenting jangan sampai program ini tumpang tindih dengan program fisik lainnya ,” jelasnya.
Selain itu, Gus Syam sapaan akrabnya, juga meminta kepada para camat untuk memprioritaskan desa yang betul-betul membutuhkan perhatian dari program PIKK ini. Namun dengan catatan, lokasi yang menjadi sasaran program PIKK tersebut tidak menjadi lokasi pengerjaan proyek lainnya.
”Kami ingatkan jika program PIKK anggarannya sangat besar yakni mencapai Rp 31 miliar, jadi anggaran ini betul-betul memperhatikan kepentingan masyarakat,” paparnya.
Sekedar diketahui, program PIKK merupakan program inisitatif Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan target akan dibagikan kepada semua kecamatan. Program PIKK sebagai upaya untuk menampung keinginan masyarakat melalui Musrenbangcam serta bertujuan untuk pemerataan pembangunan di masing-masing wilayah kecamatan.
Penulis: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi