Pamekasan, 6/1 (Media Madura) – Dewan Perwakikah Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menduga ambruknya tanggul sungai di Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan, karena kesalahan konstruksi.
Pernyataan itu diungkpakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Ach Tatang. Menurutnya, ada tiga kemungkinan penyebab jebolnya tanggul penahan air atau parapet di aliran kali Kaloang itu.
“Pertama, mungkin kesalahan konstruksi, karena parapet tersebut dibangun belum dua tahun. Kemudian ada kesalahan perencanaan hingga tidak kuat menahan arus air, dan ketiga karena memang kejadian alami,” kata Tatang, Jumat (6/1/2017).
Pihaknya berjanji, dalam waktu dekat akan melakukan isvestigasi ke lokasi, untuk mengetahui secara pasti kondisi pembangunan tanggul tersebut.
“Kami dengan teman-teman Komisi III akan secepatnya untuk melihat konstruksi parapetnya. Kami akan cari tahu kenapa bisa jebol padahal baru dibangun,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Selain itu, pihaknya akan memanggil SKPD terkait, hal itu untuk memperoleh informasi perencanaan pembangunan parapet tersebut, termasuk di Kelurahan Jungcangcang, yang juga jebol, di waktu yang sama.
“Seharusnya dalam perencanaan itu menghitung kekuatan debit dan arus air. Sehingga parapetnya kuat menahannya. Makanya, nanti kami akan bertanya perencaan pambangunan parapet itu,” ungkapnya.
Selasa (3/1) malam lalu, banjir terjadi di Kelurahan Gladak Anyar. Utamanya di Jalan Sersan Mesrul. Ketinggian air di daerah tersebut mencapai 2 sampai 3 meter.
Selain kelurahan tersebut juga Kelurahan Kolpajung, Parteker, Jungcangcang, Patemon, Desa Jalmak dan Laden Kecamatan Kota. Banjir bandang tersebut tercatat terbesar sepanjang sejarah.
Sementara hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruang, Totok Hartono belum bisa dikonfirmasi.
Penulis: Rifqi
Editor: Ahmadi