Sampang, 4/1 (Media Madura) – Sebanyak 195.000 usaha mikro kecil menegah (UMKM) di wilayah Kabupaten Sampang. Namun 169.900 diantaranya mati suri. Hanya 26.000 pelaku usaha yang mampu dikembangkan.
“Adanya kondisi itu yang jelas masih akan melakukan pembinaan untuk sisa usaha mikro yang masih belum mendapat pembinaan, karena itu sudah merupakan pengajuan dari masing-masing tenaga konsultan bisnis (TKB) yang tersebar di 14 kecamatan, serta merupakan hasil seleksi dari pengajuan langsung yang dilakukan oleh UKM itu sendiri,” kata Kepala Dinas Kopersi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) melalui Kabid Pengembangan UKM Mada Ningsih.
Informasi yang beredar, Pemerintah Pusat telah meluncurkan sebanyak 5.000 lisensi aplikasi program pengembangan publikasi diberikan secara gratis kepada pelaku usaha mikro, dan memberikan pelatihan serta bimbingan pemakaiannya kepada UMKM yang ada di Jawa Timur termasuk Kabupaten Sampang, dengan cara akan dibuka pendaftaran, keberadaan aplikasi tersebut diharapkan memudahkan transaksi bagi UMKM.
Terkait adanya bantuan yang akan digelontorkn pada pelaku usaha mikro tersebut, pihaknya mengaku sangat senang, pasalnya dari adanya aplikasi yang akan diberikan dapat meningkatkan dan mengembangkan sektor ekonomi di Kabupaten Sampang.
“Sangat membantu, karena dengan aplikasi ini, setiap produk yang dihasilkan dapat diakses secara cepat dan akurat, nah dengan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sampang,” imbuhnya.
Namun sayangnya, di sisi lain ia belum bisa menjelaskan terkait berapa jumlah UKM yang sudah berkembang dan UKM yang mati suri. Asalannya, jika pihaknya hanya fokus pada pembinaan terhadap UKM saja.
“Untuk total jumlah UKM yang berkembang atau tidak berkembang semuanya sudah ada di badan pusat statitistik (BPS),” dalihnya.
Penulis: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi