Sampang, (Media Madura) – Dua oknum tenaga honorer di lingkungan Pemkab Sampang, Madura, Jawa Timur, tertangkap camera ponsel ikut safari kampanye politik salah satu pasangan calon Pilkada Sampang 2024.
Mereka berinisial A dan H. Keduanya diketahui tenaga honorer Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sampang.
Terlihat dalam video viral, dua honorer mengenakan jaket Hoodie warna Army dan Navy itu bertugas sebagai tim dokumentasi pengambil gambar kegiatan kampanye pasangan nomor urut 02 H Slamet Junaidi dan H Ahmad Mahfud di Pulau Mandangin Sampang pada Rabu (16/10/2024) siang.
Tenaga honorer tersebut tidak memperlihatkan prinsip netral dan profesionalisme dalam pelaksanaan pilkada. Tupoksinya justru berbanding terbalik dengan gaji yang diterimanya sebagai tenaga honorer Diskominfo Sampang.
“Dia itu digaji oleh pemerintah karena honorer Diskominfo, bukan kerja ke calon bupatinya,” ucap Anggota DPRD Sampang H Abdussalam.
Politisi Demokrat ini tak hanya mempersoalkan keberadaan dua honorer ikut kegiatan kampanye. Melainkan peralatan kamera yang digunakan tenaga honorer untuk kegiatan itu diduga milik aset pemerintah daerah.
“Kita harus tahu juga, jangan-jangan kamera itu diduga punya Diskominfo, bahaya dong…fasilitas pemerintah digunakan kepentingan kegiatan kampanye calon bupati dan wakil bupati,” ungkapnya.
Maka itu, dirinya berharap Kepala Diskominfo Sampang sebagai pucuk pimpinan dua honorer tersebut bertindak adil mengambil keputusan dalam memberikan sanksi tegas.
“Entah karena disengaja atau dibiarkan, tolong anak buahnya dikroscek dan di control, yang jelas itu menyalahi aturan kalau fasilitas atau aset pemkab untuk kepentingan kampanye calon,” tegasnya.
Kepala Diskominfo Sampang Amrin Hidayat saat dikonfirmasi membenarkan keduanya merupakan tenaga honorer di instansinya seperti yang terlihat rekaman video beredar. Namun keterlibatan anak buahnya ikut kegiatan kampanye pasangan calon diakui diluar sepengetahuan dirinya sebagai pimpinan.
“Ya itu diluar ijin kami, saya sangat menyanyangkan sampai terjadi tindakan indisipliner seperti itu, yang bersangkutan tidak ada ijin ikut aktivitas itu, selama minta ijin pasti kami larang, kami pun heran bukan soal kecolongan tapi saya merasa dilangkahi,” terangnya.
Terkait fasilitas kantor yang diduga digunakan kepentingan kampanye, Amrin belum bisa memastikan lantaran tidak ada klarifikasi dan laporan dari Kabid IKP selaku atasan kedua honorer tersebut.
“Saya belum dapat laporan, nanti saya konfirmasi ke Kabid nya,” imbuh dia.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol
