Pamekasan, (Media Madura) – Pengajuan pembangunan jalan tol trans Madura kepada pemerintah pusat kini mulai menemukan titik terang, sebab saat ini uji kelayakan sedang dilakukan.
Seperti diketahui sebelumnya, kajian akademik tentang jalan tol trans Madura telah dilakukan yang melibatkan para kepala daerah, ketua DPRD, akademisi dari berbagai kampus di Madura maupun di Surabaya, dan tokoh Madura dari 4 Kabupaten, baik Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan maupun Sumenep.
Ketua Yayasan Fitrah Muhammad Habiburahman, Muhamad Syafiudin mengatakan, saat ini tol trans Madura sedang dilakukan uji kelayakan dan jika selesai akan menjadi salah satu mega proyek strategis nasional jika direstui oleh Presiden Jokowi.
Bahkan, kata dia, sudah ada perusahaan yang siap membiayai pembangunan tol trans Madura dan akan menjadi pihak ketiga dari Kementerian PUPR yang akan menggarap mega proyek yang akan menyambungkan tol Suramadu hingga Kabupaten Sumenep.
Dikatakan, perusahan yang akan menggarap mega proyek di pulau Madura tersebut yakni PT. Karya Prioritas Indonesia.
Syafik juga menuturkan, Komisaris PT. Karya Prioritas Indonesia, Kemas Muhammad Habiburahman, sejak beberapa waktu yang lalu di dalam forum pertemuan secara resmi telah menyampaikan kesiapannya untuk menggarap program pemerintah khususnya percepatan pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Bahkan, kata dia, PT. Karya Prioritas Indonesia bersumberkan dukungan pendanaan mencapai USD 2.000.000.000.000,00 (Dua Triliun Dollar Amerika).
Perusahaan ini menyampaikan pandangannya secara resmi di dalam forum pertemuan tersebut. Demi kepentingan bangsa dan negara dalam pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) cukup menggunakan sumber pendanaan ini tanpa harus menggunakan sumber pendanaan dari pihak luar (Investor Luar Negeri) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
lebih lanjut PT. Karya Prioritas Indonesia juga menyampaikan dukungannya dengan sumber pendanaan yang ada, dapat dipergunakan untuk Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertunda hanya dikarenakan tidak tersedianya anggaran.
Dalam kesempatan tersebut PT. Karya Prioritas Indonesia menyatakan siap menjadi salah satu investor dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
Seperti diketahui, PT. Karya Prioritas Indonesia juga telah menandatangani Nota Kesepahaman bersama Lembaga Kajian Nawacita (LKN) No:154/MOU-LKN/X/2022 No: 01/KPI/X/2022 pada tanggal 28 Oktober 2022 bertempat di Jakarta.
“Terkait pembangunannya sudah dibahas oleh PT. KPI (Karya Prioritas Indonesia) dan LKN (Lembaga Kajian Nawacita) hasilnya akan diserahkan kepada Presiden. Secara teknis nantinya di Kementerian PUPR,” kata Syafi.
Selain itu, perusahaan tersebut saat ini juga telah melakukan persiapan guna percepatan pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam-Kalimantan Timur dan Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) serta Proyek – proyek atrategis lainnya.
Muhamad Syafiuddin, yang akrab disapa Syafiuddin Moma ini lebih lanjut menjelaskan, yayasan yang dipimpinnya itu akan digandeng oleh PT. Karya Prioritas Indonesia dalam rangka mempersiapkan pembangunan tol trans Madura.
“Intinya PT. KPI siap mendanai TTM (Tol Trans Madura) seperti yang diusulkan tokoh dan kepala daerah dan masyarakat di Madura, cuma dalam pengurusan administrasi PT. KPI menunjuk yayasan Fitrah Muhammad Habiburrahman yang saya pimpin,” tegasnya.
Reporter : Arif
Editor : Zainol
