20.8 C
Madura
Rabu, Februari 19, 2025

Sambil Menangis, Istri Pembawa Airsoft Gun di Laga Persebaya Vs Madura United Minta Maaf

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Pamekasan, (Media Madura) – Istri Dedi Efendi Kurniawan, AY (inisial) menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas perbuatan sang suami.

Permintaan maaf itu disampaikan langsung AY di Kantor Pojur, Jalan Panglegur, Pamekasan, Selasa (16/8/2022).

Di Kantor Pojur, AY yang datang bersama sejumlah kerabatnya ditemui Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Ziaul Haq dan Security Officer Madura United, Sapto Wahyono.

Diketahui, Dedi Efendi diamankan Satreskrim Polrestabes Surabaya karena kedapatan membawa Airsoft Gun saat laga Madura United kontra Persebaya Surabaya, pada Minggu (14/8/2022).

Pria asal Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan itu diamakan petugas di pintu masuk VIP Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Dari dalam tas Dedi, petugas mengamankan Airsoft Gun dan magasin sebagai barang bukti. Dedi diamakan bersama 1 rekannya.

Sanbil berurai air mata, AY meminta maaf kepada masyarakat. Atas perbuatan sang suami, ia merasa telah menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat, khususnya di internal suporter kedua tim.

“Saya istri dari Dedi Efendi, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang terjadi di Gelora Bung Tomo. Atas ketidaksengajaan dan keteledoran suami saya,” kata AY sambil menangis saat menggelar jumpar pers di Kantor Pojur, Selasa (16/8/2022).

AY juga mengakui bila sang suami dari awal tidak punya niat membuat kerusuhan apalagi mencelakai orang lain.

“Suami saya memang sering ke Surabaya, terus tiba-tiba ada pertandingan sepak bola jadi langsung lihat karena memang dia nge-fans banget sama Madura United. Diam-diam menonton dan tas itu kebawa. Jadi, tidak ada maksud mau cari kegaduhan ataupun kerusuhan,” ungkapnya.

Permintaan maaf keluarga Dedi Efendi juga ditujukan kepada suporter dan Manajemen Madura United, tak terkecuali pihak Persebaya Surabaya.

“Saya atas nama suami saya meminta maaf kepada suporter Madura United, pihak Madura United. Dan, terima kasih kepada bapak-bapak dari Madura United yang mau ngasih saya tempat untuk meminta maaf langsung. Saya benar-benar mohon maaf,” ujar AY.

Sementara, Security Officer Madura United, Sapto Wahyono mendukung penuh kegiatan pengamanan yang dilakukan Polrestabes Surabaya dan LOC Persebaya Surabaya. Termasuk, mengamankan suporter yang membawa benda terlarang saat hendak nonton pertadingan di GBT.

“Langkah-langkah yang diambil Polrestabes Surabaya kami dukung. Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan PAM Polrestabes Surabaya yang telah mengamankan penonton yang membawa hal-hal yang dilarang ke stadion,” kata Sapto.

Sapto juga menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan dalam kasus ini. Namun, upaya-upaya ke arah yang lebih baik tetap pihaknya lakukan.

“Terkait pemeriksaan dan lain sebagainya kami hormati proses di Polrestabes Surabaya. Tapi kami harapkan setelah kejadian ini klir, saudara Dedi bisa dikembalikan ke keluarganya dengan baik,” harap Sapto.

Sapto yang juga Ketua Biro Bantuan Hukum Universita Madura itu secara khusus meminta maaf kepada LOC Persebaya Surabaya. Dan, berharap kejadian yang menimpa Dedi Efendi tidak terulang kembali di kemudian hari.

“Semoga kejadian ini yang terakhir. Jadikan pelajaran berharga bagi kita semuanya. Kita nonton bola yang kondusif. Mari kita dukung Madura United aman santun,” ujarnya.

“Kemudian, (kepada) seluruh teman-teman yang akan hadir ke stadion manapun kami harapkan juga tidak mengulangi kejadian yang serupa, karena hal itu bisa merugikan banyak pihak,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Direktur PT PBMB, Ziaul Haq turut berkomentar terkait diamankannya Dedi. Pihaknya yakin Dedi tidak punya niat untuk melakukan kejahatan di dalam stadion. Hal itu berdasarkan klarifikasi istri Dedi yang disampaikan kepada publik.

“Kami kemudian berasumsi bahwa ini tidak ada unsur atau niatan untuk melakukan tindak pidana apalagi membuat kekacauan di stadion,” ucapnya.

Oleh karenanya, Habib sapaan akrabnya, mengharapkan suporter lebih dewasa lagi dalam mendukung klub kebanggaanya. Sehingga kasus macam ini tidak terulang kembali. Menurutnya, jika sampai terulang kembali maka akan merugikan banyak pihak, termasuk Madura United.

“Biarkan ini menjadi pembelajaran bagi saudara Dedi tentunya dan seluruh teman-teman pecinta Madura United yang hadir ke stadion setiap pertandingan,” pungkas Habib. (Zainol/Arif)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article