Pamekasan, (Media Madura) – Mojokerto merupakan kota di mana kerajaan penakluk nusantara Mojopahit pernah berjaya, sekitar tahun 1293 hingga 1498 Masehi. Kerajaan ini berkuasa selama 205 tahun dengan melewati 11 generasi kekuasaan raja sejak didirikan pertama kali oleh Raden Wijaya hingga raja terakhirnya Girindrawardhana atau Brawijaya V.
Saat saya mengikuti city tour di Kota Mojokerto bersama seluruh anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur, yang menggelar rapat kerja selama dua hari mulai Sabtu (18-19/06/2022) kemarin, di kota penuh sejarah ini, kami dibawa berkeliking ke sejumlah lokasi peninggalan dan jejak sejarah kebesaran kerajaan Mojopahit.
Pemandu wisata dari Diskominfo Kota Mojokerto Ribi memaparkan bagaimana sejarah kerajaan Mojopahit berjaya, hal itu dibuktikan dengan indahnya situs yang berdiri megah di sejumlah tempat, baik di Kabupaten Mojokerto maupun di Kota Mojokerto.
Situs tersebut, kata dia, berupa candi, senjata, relief dan berbagai peninggalan sejarah lainnya. “Tidak hanya situs dan peninggalan sejarah itu yang kami miliki, tetapi juga kebudayaan yang hingga saat ini tetap ada dan terpelihara dengan baik,” kata wanita berparas cantik di bus yang ditupangi para pemilik dan pemimpin redaksi media siber ini.
Kadiskominfo Kota Mojokerto Santi Ratnaning Tias yang ikut mendampingi city tour ini juga memaparkan, setidaknya terdapat 9 candi peninggalan kerajaan Mojopahit yang tersebar di Mojokerto, baik kota maupun kabupaten. Candi tersebut yakni Candi Kedaton, Candi Kesiman,Candi Jolotundo, Candi Bajang Ratu, Candi Brahu, Candi Wringin Lawang, Candi Tikus, Candi Jedong dan Candi Bangkal.
“Candi-candi tersebut ada di Kabupaten Mojokerto,” kata Ibu Kadis Ini.
Di kota Mojokerto yang kini dipimpin oleh Hj. Ika Puspitasari ini, kata dia, juga terdapat kolam peninggalan kerajaan Mojopahit yang sangat legendaris, yakni Kolam Segaran. Konon kolam ini aliran airnya tersambung dengan beberapa candi, melalui sistem irigasi bawah tanah. Hanya saja hal itu masih belum dilakukan penelitian lebih lanjut.
Selain menyusuri jejak sejarah kebesaran kerajaan Mojopahit, rombongan pengurus dan anggota AMSI Jatim juga diajak untuk melihat jejak sejarah di mana sang Proklamator RI, Soekarno pernah penempuh pendidikan.
Kami diajak ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwotengah di Jalan Taman Siswa, Kota Mojokerto. Pada zaman Belanda sekolah dengan arsitektur klasik ini bernama Inlandsche School.
Di sekolah dasar khusus anak warga peribumi yakni Sekolah Rakyat ‘Ongko Loro‘ ini, Koesno, panggillan kecil Soekarno mengenyam pendidikan dasar hingga kelas 4, tepatnya pada tahun 1907. Saat naik ke tingkat lima, Sukarno kemudian dipindahkan oleh ayahnya ke Europesche Lagere School (ELS) agar lebih memiliki kualifikasi untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya.
ELS, saat ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Mojokerto yang berada di Jalan A Yani Kota Mojokerto. Kami juga berkesempatan berkunjung ke sekolah ini dan merasakan bagaimana suasana saat Soekarno bersekolah.
Kepala Sekolah SDN Purwotengah, Endang Pujiastutik mengatakan, Seokarno sekolah di tempat itu mulai kelas 2 hingga kelas 4. Hal itu berdasarkan catatan sejarah dan penelitian dari berbagai lliteratur yang ada.
“Soekarno sekolah di sini itu mulai kelas 2 hingga kelas 4,” katanya kepada sejumlah Pemimpin Redaksi media. Minggu (19/6/2022) pagi.
Menariknya, kelas di mana Soekarno bersekolah tetap dipelihara dengan baik, mulai arsitekturnya, bangku dan bahkan papan tulisnya merupakan papan peninggalan sejarah saat Soekarno kecil bersekolah.
“Papan ini awalnya tidak ada, tetapi kami temukan di dinding bangunan kelas yang dipugar, dan hingga saat ini kami jaga keasliannya,” katanya.
Bahkan, pada hari Minggu itu yang semestinya merupakan hari libur, kami disambut oleh guru dan sejumlah siswa yang mengenakan baju tempo dulu layaknya Soekarno saat bersekolah.
Sementara itu, Ketua AMSI Jatim, Dr Arief Rahman mengatakan, Kota Mojokerto mempunyai sejarah peradaban bangsa yang sangat kuat, di mana di kota tersebut pernah berdiri kerajaan besar yang ditakuti dunia.
“Mojokerto itu merupakan pusat kerajaan Mojopahit, di kota ini pernah hidup bangsa besar dengan peradaban besar. Bahkan kota ini pernah melahirkan pemimpin besar yakni Proklamator Negara Kesatuan Republik Indonesia, Soekarno,” katanya.
Dikatakan, kerajaan Mojopahit menjadi titik sentral dari berkuasanya kerajaan nusantara yang memiliki wilayah kekuasaan di kawasan Asia.
Arief menambahkan, pada zaman itu wilayah kekuasaan Majapahit melebih wilayah yang ada di Indonesia yang pada waktu masih dinamai Hindia Belanda.
“Majapahit dulu itu lebih besar dari itu. Karena itulah city tour kali ini adalah membangkitkan kembali semangat Majapahit. Kita ingin mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bahwa dulu kita pernah menjadi pemain dalam kancah global. Ini agar menjadi semangat teman-teman AMSI, jadi jangan punya mental inferior,” jelasnya.
Atas dasar itulah, akhirnya AMSI Jatim menggelar Raker tahun 2022 ini di Kota Mojokerto dengan mengusung spirit Mojopahit.(Arf/MM)