Pamekasan, (Media Madura) – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam mengaku sedang berikhtiar agar daerahnya semakin diminati wisatawan dari luar daerah.
Pihaknya menginginkan, ketika menyebut nama Pamekasan, respon yang muncul dari orang-orang tidak lagi negatif.
Mas Tamam sapaan akrabnya menilai, wisatawan yang enggan datang ke bumi Gerbang Salam, lantaran Pamekasan masih dikenal daerah rawan ‘carok’.
Budaya macam itu yang membuat Pamekasan kurang elok di mata masyarakat luar. Sehingga, ketika menyinggung Pamekasan kesannya selalu negatif.
Sejatinya, Pamekasan tak seseram yang dibayangkan. Menurutnya, ada beberapa daya tarik dan keistimewaan yang orang tidak banyak tahu tentang Pamekasan sebenarnya.
Ikhtiar tersebut dilakukan Mas Tamam, guna menghapus top of mind (pikiran) negatif menjadi top of mind positif masyarakat luar tentang Pamekasan.
Bahkan, Mas Tamam memastikan Pamekasan sangat layak untuk dijadikan jujukan para wisatawan dari luar daerah.
Karena itu, Mas Tamam menyiapkan tiga isu utama yang sengaja diciptakan untuk memikat hati wisatawan luar agar mau datang ke Pamekasan.
Ketiga isu tersebut diyakini bakal menjadi ‘jurus jitu’ Mas Tamam dalam ikhtiarnya ke depan. Yakni, isu kesehatan, kedua pangan, dan ketiga isu hiburan.
Namun, Mas Tamam memastikan ketiga isu tersebut tidak akan berjalan mulus apabila tidak adanya dukungan dari setiap elemen masyarakat.
“Kita harus bergandengan tangan untuk membangun kesan pertama ketika orang mendengar nama Kabupaten Pamekasan,” katanya.
Mas Tamam berikhtiar membawa Pamekasan bisa bersaing dengan kabupaten/kota maju lain di Indonesia. Mas Tamam mencontohkan Banyuwangi.
Banyuwangi saat ini menjadi kabupaten maju di Jawa Timur, lantaran menjadi jujugan wisatawan. Banyuwangi dulu tak.semaju sekarang. Bahkan, memiliki top of mind tidak baik dari masyarakat luar.
Mas Tamam menjelaskan, tugas besar yang harus dilakukan bersama-sama saat ini adalah mengubah top off mind positif tentang Pamekasan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dengan mempromosikan potensi yang ada, seperti potensi wisata, dan potensi lainnya.
“Kira-kira ketika orang menyebut kabupaten ini di luar kesannya apa? Kalau kesannya tidak menyenangkan jangan bermimpi orang akan banyak datang ke kabupaten ini,” tegasnya.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini menambahkan, terkait ketiga isu tersebut harus menjadi perhatian bersama agar orang memiliki rasa penasaran untuk datang ke Pamekasan.
“Orang datang mau liburan, ingin bertamasya dengan keluarganya. Banyuwangi dalam tujuh tahun terakhir mampu mengubah top off mind itu, orang mau datang ke Banyuwangi sampai pemerintah pusat membangun bandara internasional di sana,” tandasnya.
Mas Tamam mengaku, lompatan luar biasa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi didukung oleh semua lapisan masyarakatnya, bergandengan tangan memajukan daerahnya.
“Saya berkomitmen untuk itu, dan kita semua perlu bergandengan tangan untuk itu semua. Karena yang akan bahagia bukan saya, tetapi semua elemen masyarakat, dan dalam konteks ini tidak ada menang dan kalah, semuanya menang,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, langkah tersebut harus dilakukan bersama-sama untuk menyiapkan atmosfer positif untuk generasi Pamekasan di masa yang akan datang. Karena generasi itulah yang akan menjadi penerus perjuangan saat ini.
“Makanya saya mengajak kepada kita semua, ayo bergandengan tangan semua, ormas juga, tidak ada ormas yang nomor dua, semua ormas nomor satu,” tandasnya.
Mantan aktivis PMII ini memungkasi, etos kerja keras, tidak tidak mudah patah semangat yang dimiliki masyarakat Madura dan Pamekasan secara khusus perlu didorong untuk membangun atmosfer positif tersebut demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. (Zainol/Arif)