Pamekasan, (Media Madura) – Lapas II.a Pamekasan meraih penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM dalam ketegori layanan publik dan berhasil masuk ke dalam Top 45 Penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Penghargaan kompotensi lnovasi pelayan Pablik ( KIPP) terhadap narapidan dan pengunjung ini diterima langsung oleh Kepala Lapas Pamekasan Hanafi.
Hanafi dalam keterangan persnya mengaku bangga atas penghargaan tersebut dan inovasinya bisa memberikan pelayanan terbaik, baik kepada penghuni warga binaannya maupun terhadap pengunjung.
“Lapas Pamekasan tidak boleh merasa puas dalam melakukan inovasi. Sebaliknya, penghargaan ini harus dijadikan motivasi untuk lebih berinovasi memberikan pelayanan kepada masyarakat di Pamekasan,” katanya.
Hanafi juga menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan dan terus membuat inovasi yang dapat memberikan peningkatan pelayanan publik.
“Inovasi akan terus kita lakukan, sehingga masyarakat merasakan betul, bahwa pelayanan publik kita bisa lebih baik, efisien, cepat, mudah, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Pria kelahiran Pamekasan yang dimutasi ke NTT usai menerima penghargaan ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajarannya yang telah terlibat dalam pengembangan aplikasi sistem pelayanan publik tersebut.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran pegawai Lapas Pamekasan, yang telah berhasil menjadikan pelayanan panliknya bisa masuk menerima Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementrian Hukum dan Ham,” ucapnya.
Komperisi Inovasi Pelayanan Pablik adalah database permasalahan Lapas pamekasan pertama di terima oleh Lapas pamekasan yang memanfaatkan SDM Lapas pamekasan. Aplikasi ini menyediakan informasi dan data mengenai permasalahan Lapas pamekasan, dan terkait layanan publik dengan pengumpulan informasi melalui crawling data secara real-time.
Selain itu, Lapas ll.a Pamekasan mendukung penetapan kebijakan oleh pimpinan organisasi terkait pelayanan publik berdasarkan kebutuhan masyarakat yang berkembang secara dinamis.
Kedepannya, Lapas Pamekasan akan memberikan akses database bagi pemangku kepentingan yang mengemban tugas dan fungsi di bidang pelayanan, seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan, Pemerintah Daerah, serta pemangku kepentingan lainnya.
Lapas pamekasan masuk ke dalam Top 45 setelah melalui serangkaian tes dari tim penilai yang dibentuk oleh Kementrian Hukum dan Ham.
“Kompotensi Inovasi Pelayanan Pablik (KIPP) merupakan upaya dan strategi KemenkumHam untuk menstimulus kualitas pelayanan publik dengan berbagai inovasi. KIPP tidak hanya mencari pemenang, salah satunya Lapas ll.aPamekasan tetapi mewujudkan budaya inovasi pelayanan publik,” pungkas Hanafi.(Ist/MM)
