Pamekasan, (Media Madura) – Program vaksinasi untuk siswa di bawah lembaga pendidikan nangun Disdikbud Kabupaten Pamekasan terus dilakukan, bahkan target hingga akhir tahun mencapai 85%.
Guna mencapai target tersebut, lembaga pendidikan baik tingkat SMP dan SD didorong untum menjadi sekolah tangguh. Bahkan targetnya hingga 70% lembaga pendidikan yang akan dijadikan sekolah tangguh.
Kadisdikbud Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan, upaya tersebut untuk menciptakan kekebelan komunitas sehingga para siswa bisa kembali belahar normal seperti sedia kala.
“Ini bagian dari ikhtiar kami agar tercipta kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga aktivitas belajar mengajar kembali normal,” katanya.
Dikatakan, tidak hanya siswa, guru dan juga staf di semua sekolah juga harus divaksin mulai tingkat SMP hingga TK. Program tersebut digelar atas kerja sama dengan berbagai pihak khususnya Dinas Kesehatan setempat.
Diuraikan Zaini, sampai saat ini jumlah guru dan staf di lembaga SMP sebanyak 1495, yang sudah divaksin sebanyak 1024 atau sebanyak 68%.
“Untuk siswa SMP Negeri sebanyak 8589, yang sudah divaksin sebanyak 1620 yakni 19%,” paparnya.
Sementara untuk guru dan staf di lembaga TK dan SD yakni sebanyak 4896, yang sudah divaksin 3924 atau sebanyak 80%.
“Yang menjadi kendala bagi kami adalah soal Izin orang tua. Karena siswa yabg akan divaksin harus izin orang tua,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sangat bersyukur atas program sekolah tangguh dan tingginya jumlah vaksinasi di lingkungan pelajar.
“Alhamdulillah, hari ini saya bersyukur dan senang sekali karena empat sekolah di wilayah Pamekasan telah resmi menjadi sekolah tangguh. Empat sekolah tersebut, yakni SMPN 8 Pamekasan, MAN 2, SMAN 5 dan SMK Kesehatan Husada Pamekasan,” katanya.
Diuraikan, di empat lembaga pendidikan itu tadi juga digelar vaksinasi sebagai upaya memutus penyebaran covid-19.
“Sekolah tangguh dan vaksinasi itu merupakan percontohan sekolah yang menetapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dalam setiap kegiatannya. Siswa, guru, karyawan dan tamu yang berkunjung ke sekolah tersebut harus memakai masker, melewati bilik disinfektan, cuci tangan, dan fasilitas lain yang mendukung pelaksanaan prokes,” jelasnya.
Bahkan kata mantan aktivis mahasiswa ini, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan vaksinasi terhadap siswa, guru dan karyawan di lingkungan sekolah guna membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) agar pelajaran tatap muka berjalan sesuai harapan.
“Saya doakan semoga bapak ibu guru, dan anak-anakku semuanya diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan dimudahkan rezekinya,” hatapnya.(Arf/Ist)