Pamekasan, (Media Madura) – Sejak pandemi covid-19 pada bulan Maret lalu melanda Indonesia. Praktis semua aktivitas musisi kafe di seluruh negeri terhenti, tanpa terkecuali di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Setelah 8 bulan lamanya harus menepi, berada dalam ruang-ruang isolasi rumah sendiri. Kini para musisi kafe mulai menggeliat kembali dan beraktivitas menyanyi, menghibur pengunjung kafe demi mengais rezeki.
Di Kabupaten Pamekasan saat ini sudah berdiri banyak kafe, bahkan berdasakan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, ada ratusan kafe dan resto yang beroperasi.
Plt Kepala Disperindag Pamekasan Nurul Widyastutik menegaskan, saat ini hanya 30 kafe dan Resto yang berizin, sementara kafe lainnya masih belum dan ada yang sudah dalam proses.
Nama-nama 30 kafe dan Resto tersebut yakni Mukerenz, OTW, Gloss, Legenda, Cozy, Mark Us, Melati, D’Hoja, Insomnia, Three Five, Bani, D’Almuna, Kunyah-kunyah, Wiraraja, Joko Kendhil, Andayani, Daun Bambu, Kedai Garasi, Kedai Anglo, Cota, Singga Batu, Nirwana, Savori, Manifesco, Kongkow, Cafe’ Biru, Loka Cafe’, Grand Cafe’ dan Anita Cafe.
Sebagian besar dari jumlah kafe tersebut menyajikan live musik dan akustik. Jasa para musisi kafe di Kabupaten ini terserap di tempat usaha yang terus menjamur di Pamekasan ini.
Kini Kabupaten Pamekasan sudah masuk zona kuning Covid-19. Dengan angka positif yang terus mengalami penurunan, sehingga aktivitas bisnis juga sudah berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Termasuk seluruh kafe yang ada di wilayah itu juga sudah beraktivitas kembali.
Salah satu musisi kafe Firman Amiril Kholis mengatakan, selama pandemi ia memang kehilangan pekerjaan untuk manggung di kafe. Sehingga pemasukan sama sekali tidak ada dari kegiatan bermain musiknya.
“Tetapi meskipun begitu, saya tetap bernyanyi meskipun melalui media sosial, agar selalu berkreativitas saja,” katanya kepada media ini.
Pria yang akrab disapa Mas Iril ini juga mengatakan, setelah kafe diperbolehkan kembali beroperasi, maka sudah mulai banyak permintaan untuk manggung.
“Kami sangat gembira akhirnya kami boleh bermain musik lagi di kafe meskipun masih dibatasi waktunya dan masih menerapkan protokol kesehatan,” urainya.
Dengan begitu, kata dia, para musisi bisa kembali mencari rezeki dengan bermain musik serta memberikan hiburan pada pengunjung kafe di mana kita bermain.
“Karena bagi musisi itu bukan hanya persoalan bayarannya, tetapi menjadi kesenangan tersendiri bisa bermain musik dan menghibur orang banyak,” katanya.
Sementara itu, pemilik Cozy Cafe Pamekasan Andre mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan musisi untuk memberikan hiburan bagi pengunjung yang datang ke kafe yang dikelolanya.
Dikatakan, adanya live musik memberikan hiburan tersendiri pagi pengunjung, dan hal itu juga bagian dari upaya agar pengunjung kafenya betah dan senang.
“Kami sengaja mengundang para musisi agar memberikan hiburan bagi pengunjung,” katanya.
Dikatakan andre, tidak hanya satu musisi yang diundang, tetapi secara bergantian di malam-malam tertentu agar semua musisi bisa bermain di kafe yang dikelolanya itu.
Tetapi, kata dia, pihaknya tetap mengikuti aturan pemerintah tentang penerapan protokol covid-19. Tidak hanya musisi, tetapi setiap pengunjung wajib memakai masker, menjaga jarak dan disediakan tempat mencuci tangan di berbagai sudut kafe.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini data sebaran covid-19 pada hari Selasa, (27/10/2020), jumlah warga Pamekasan yang positif covid-19 dan telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan sebanyak 315 orang dari total jumlah warga positif sebanyak 361 orang, dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 32 orang dan menjalani isolasi sebanyak 14 orang.
Sedangkan warga yang masuk kategori suspect Covid-19 hingga sebanyak 939 orang, dengan perincian, sebanyak 22 orang dalam pengawasan, 857 orang selesai pengawasan, dan sebanyak 60 orang lainnya meninggal dunia.
Reporter : Arif
Editor : Zainol