Sampang, (Media Madura) – Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Lim Jamsos) Dinas Sosial Kabupaten Sampang Erwin Elmi Syahriyal mengaku, menerima keluhan warga penerima manfaat atau KPM Program Keluarga Harapan (PKH) terkait kualitas beras bantuan yang disalurkan Bulog.
Realisasi Bantuan Sosial Beras (BSB) di Sampang itu ditemukan tak layak konsumsi dan tidak standart. Sebab, selain beras terlihat berwarna kuning juga berbau apek. Meski begitu, belum ada bentuk tanggungjawab dari pihak Bolug sebagai penyedia komoditas bantuan pangan non tunai (BPNT).
“Kami sudah terima kelurahan itu, segera kita laporkan ke Bolug atas aduan ini,” ujar Erwin, Jumat (23/10/2020).
Menurut dia, masyarakat sebagai penerima manfaat bisa melapor langsung dan komplain kepada pihak Bolug terkait kualitas beras bantuan. Alasan itu disebabkan karena Dinsos sebatas mengawasi pelaksanaan penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) sesuai data Kemensos RI.
“Bantuan benar-benar tersalurkan dan diterima atau tidak, gitu aja tupoksi Dinsos, urusan pengawasan kualitas bantuan bukan tanggungjawab kita, jadi silahkan komplain ke Bolug,” ucap Erwin.
Mengatahui hal itu, anggota Komisi IV DPRD Sampang Shohebus Sulton mengaku sangat kecewa atas pernyataan tersebut. Seharusnya, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial bersikap tegas dan bertanggungjawab terhadap penerima bantuan.
“Jangan lempar batu sembunyi tangan dong, pemerintah maupun penyedia komoditas bantuan pastikan dulu kualitas beras sesuai standart sebelum disalurkan,” kata dia.
“Kalau ada KPM dapat beras tak layak konsumsi dan berbau harus difasilitasi mau dikembalikan atau ditukar, jangan sampai ada yang dirugikan,” tegasnya.
Reporter : Ryan
Editor : Zainol
