Sampang, (Media Madura) – Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Sampang Saryono, mengungkapkan realisasi serapan APBD Sampang hingga Desember 2019 ini baru mencapai 85 persen dari jumlah belanja dan pembiayaan 2019 yang mencapai Rp 1,9 triliun.
“Serapan anggaran menjelang akhir tahun ini masih 85 persen, kemungkinan dalam waktu dekat akan terserap secara maksimal,” ucapnya, Selasa (10/12/2019).
Ia menerangkan, saat ini serapan anggaran dua OPD tekhnis di Sampang masih belum optimal, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP).
“Dibilang serapan anggaran rendah sih tidak, karena belum selesai semua pekerjaannya, belum optimal serapan anggaran karena realisasinya lambat, tapi kalau dinas lain pada triwulan ketiga akhir,” katanya.
Sementara Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sampang Alan Kaisan, menilai minimnya serapan anggaran disebabkan karena banyak kegiatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan serta besarnya anggaran yang dikucurkan kepada dinas terkait.
Faktor lain juga adanya persoalan teknis kegiatan di lokasi pengerjaan, seperti kekuasaan wilayah pekerjaan yang harus berkoordinasi dengan tokoh setempat.
“Seperti itulah kejadian di beberapa desa di Sampang, maka kedepan dinas terkait perlu mengedepankan koordinasi dan pendekatan kepada tokoh setempat agar semua program kegiatan dan asas manfaatnya bisa diterima oleh masyarakat,” tuturnya.
Kendati begitu, politisi asal Kecamatan Kedungdung ini menyatakan serapan anggaran bukan dijadikan landasan awal sebagai kunci sukses realisasi program kegiatan. Melainkan lebih kepada asas manfaat kegiatan, terlebih harus ada target pencapaian pembangunan yang berjenjang.
“Keterlambatan serapan anggaran di dinas teknis itu menjadi kebiasaan buruk, terkadang tidak sedikit proyek dikerjakan sudah deadline dari batas yang ditentukan,” tandasnya.
Reporter : Ryan
Editor : Zainol