Sampang, (Media Madura) – Warga Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, mendatangi kantor DPRD Sampang, Selasa siang terkait polemik pelaksanaan Pilkades serentak.
Mereka mempersoalkan tes seleksi calon kepala desa yang diselenggarakan DPMD Sampang melalui tim independen.
Warga menduga hasil tes tulis dan wawancara penuh rekayasa dan tidak transparan. Akibatnya salah satu bakal calon yang diusung mereka mendapat nilai terendah dan gagal masuk sebagai calon kades.
“Tim independen harus transparan, hasil tes itu tidak langsung dikasih tahu oleh tim independen, banyak dugaan kejanggalan lainnya, ketidakpuasan itu kami mengadu ke legislatif,” kata Moh Sutam perwakilan warga Banjar Talela.
Sutam sekaligus bakal calon kades berharap DPRD memecahkan polemik Pilkades di Sampang khususnya di Desa Banjar Talela. Tim independen dari perguruan tinggi yang ditunjuk tim kabupaten turut dihadirkan untuk memberi kejelasan terutama mengenai standart penilaian.
Ketua Komisi I DPRD Sampang Nasafi, menuturkan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan memanggil tim independen dari UTM Bangkalan, Camat, DPMD, dan P2KD.
“Kita akan undang secara resmi nanti, agar polemik ini biar jelas,” ungkapnya.
Pada waktu pelaksanaan tes tulis, anggota DPRD turut diundang. Namun tidak mempunyai kewenangan mengawasi seleksi tersebut.
“Pembukaan kita hadir, tapi saat di tes semua keluar ruangan termasuk pak Sekda, hanya tim independen dan peserta bacakades,”
Reporter : Ryan
Editor : Zainol
