Sumenep, (Media Madura) – Sejumlah petambak garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di jalan Trunojoyo, Senin (14/10/2019).
Mereka datang untuk mengadu soal harga garam yang anjlok. Harga garam rakyat saat ini disebut-sebut paling selama dua tahun ini.
“Selama dua tahun ini, musim kali ini adalah titik terendah bagi petambak garam, yang kesulitan menjual dari hasil produksinya,” terang salah seorang petambak, H. Ubed usai hearing bersama pimpinan dewan.
Petambak asal Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget ini menambahkan, harga garam murah itu dipengaruhi oleh impor berlebihan yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2018 lalu.
“Sehingga itu berdampak sekali bagi penyerapan garam rakyat yang tidak maksimal, sekaligus berdampak tidak bagus bagi harga,” imbuhnya.
Ia membeberkan, harga garam saat ini masih berkisar di angka 450 untuk KW1, 350 untuk garam KW 2 dan 250 untuk KW 3.
“Kalau di Surabaya 700 untuk KW 1, untuk KW 2 tidak melakukan penyerapan, itupun penyerapannya dibatasi,” pungkasnya.
Reporter : Rosy
Editor: Zainkl