Media Madura – Madura United mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI karena ulah suporter.
Sanksi tersebut berupa denda uang sebesar Rp 100 juta dan larangan bertanding tanpa penonton saat laga kandang.
“Percobaan larangan bertanding tanpa penonton pada saat menjadi tuan rumah selama dua bulan sampai akhir musim kompetisi tahun 2019,” tulis akun resmi PSSI.
Kedua sanksi tersebut diterima Madura United karena ulah negatif suporter saat pertandingan lanjutan Liga 1 menghadapi Arema FC, pada 20 Juli 2019.
Denda sebesar Rp 100 juta untuk jenis pelanggaran penyalaan flare dan denda larangan bertanding tanpa suporter selama dua bulan dijatuhkan karena suporter bernyanyi rasis.
Menerima sanksi berat Komdis PSSI, Manajemen Laskar Sape Kerrab tidak akan tinggal diam. Langkah yang akan mereka tempuh adalah banding. Demikian diungkapkan Manajer Madura United, Haruna Soemitro.
“Pasti kami akan lakukan banding terhadap sanksi dari Komdis,” tegas Haruna.
“Nota banding akan segera disampaikan dengan mempelajari materi keputusan dari Komdis,” imbuhnya.
Di satu sisi, Haruna menyinggung kedewasaan suporter.
“Dari sanksi ini satu hal yang patut dijadikan pelajaran oleh suporter, bahwa segala perbuatan yang merugikan akibatnya klub yang harus kena imbas langsung,” pungkas Haruna.
Berikut adalah Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI, Rabu, 31 Juli 2019
1. Madura United FC
– Nama kompetisi: Shopee Liga 1 2019
– Pertandingan: Madura United FC vs Arema FC
– Tanggal kejadian: 20 Juli 2019
– Jenis pelanggaran: Suporter menyalakan flare
– Hukuman: Denda Rp. 100.000.000
2. Madura United FC
– Nama kompetisi: Shopee Liga 1 2019
– Pertandingan: Madura United FC vs Arema FC
– Tanggal kejadian: 20 Juli 2019
– Jenis pelanggaran: Suporter bernyanyi dengan kalimat tidak patut
– Hukuman: Percobaan larangan bertanding tanpa penonton pada saat menjadi tuan rumah selama dua (dua) bulan sampai akhir musim kompetisi tahun 2019.
Reporter: Zainol
Editor: Arif