Pemekasan, (Media Madura) – Tanda tangan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Potoan Daya 1, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur diduga dipalsukan.
Ketua Komite SDN Potoan Daya 1, Abdurrahman mengatakan pihak sekolah ditengarai telah memalsukan tanda tangan dirinya sebagai ketua komite untuk pencairan dana BOS.
Sebab, menurutnya, hanya pada pencairan terakhir bulan Juni 2019 dirinya dimintai tandatangan. Sebelum-sebelumnya mengaku tidak pernah membubuhkan tanda tangan. Padahal, dirinya menjadi ketua komite sekolah sejak tahun 2013 lalu.
“Selama ini saya belum pernah dimintai tanda tangan,” kata Abdurrahman kepada media di Pamekasan, Rabu (24/7/2019).
Diungkapkan, jika selama ini dirinya memang tidak mengetahui ada prosedur yang mengharuskan tanda tangan ketua komite sekolah dalam pencairan dana BOS. Pihaknya mengaku kaget setelah diminta untuk tanda tangan pertama kalinya.
Sadar ada yang tidak beres, Abdurrahman pun menduga adanya pemalsuan tanda tangan pada pencairan dana BOS sebelumnya.
“Untuk pencairan sebelumnya bisa saja dipalsukan tandatangannya atau bagaimana tidak tahu,” bebernya.
Abdurrahman menambahkan. “Saya baru tahu, makanya saya bilang kemarin, kok baru sekarang minta tanda tangan, dari dulu kemana,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Abdurrahman sempat juga menanyakan kepada yang meminta tanda tangan dirinya. Selama dirinya tidak dilibatkan dalam penandatanganan dana BOS karena pihak sekolah beralasan ingin mempercepat pencairan.
“Katanya karena terkadang ketika ngambil uang di selatan (kota.red) ya langsung (ditandatangani),” ucapnya.
Dikonfirmasi, Kepala SDN Potoan Daya 1 Kecamatan Palengaan, Abdul Mutallib membantah apabila ada dugaan pemalsuan tanda tangan ketua komite sekolah pada proses pencairan dana BOS di sekolahnya.
Sebaliknya, dia mengaku selalu meminta tanda tangan komite sekolah sesuai persyaratan yang ada.
“Untuk pencairan tetap melalui bendahara, karena proses pengambilannya juga lewat bendahara. Sejak saya jadi kepala sekolah minta langsung tandatangan,” katanya via telepon.
Menurut Abdul Mutallib, khusus SDN Potoan Daya 1 menerima sekitar Rp 13 juta per tiga bulan. Nominal dana BOS disesuaikan dengan jumlah siswa. Dana tersebut diperuntukkan belanja sarana prasarana dan belanja keperluan sekolah lainnya.
Reporter: Zainol
Editor: Arif