Pamekasan, (Media Madura) – Petani tebu di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur sudah mulai meninggalkan tanaman tebu.
Pasalnya kata salah satu petani di Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Abd Wahed, tanaman tersebut selain panennya lama juga rentan dijadikan sarang hama seperti tikus, garangan, ular dan semacamnya.
“Sudah agak lama kami tidak meneruskan tanaman tebu, gak ada hasilnya juga,” katanya, Kamis (5/10/2018).
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan kabupaten Pamekasan, Isye Windarti mengatakan, petani mulai meninggalkannya bukan karena tidak ada hasilnya, melainkan tanaman tersebut menyeleksi lahan.
“Setelah program tanama tebu berjalan, akhirnya dengan sendiri terseleksi lahan yang cocok untuk tanaman bahan baku gula itu,” katanya.
Dengan begitu, berkurangnya luas tanamanan tebu karena minimnya lokasi perkebunan yang strategis dan harus bisa diakses oleh kendaraan roda empat, jika lokasinya strategis maka biaya panen lebih murah dan bisa untung banyak.
“Kalau lahannya ada di dekat jalan raya maka hasilnya saya yakin banyak, karena biaya panennya sedikit,” terangnya.
Program tanam tebu sempat menarik perhatian petani untuk melakukan penanaman. Namun setelah 4 tahun berjalan, program tersebut mulai ditinggalkan.
Program taham tebu dimulai sejak tahun 2014 dengan lahan tanam tebu seluas 300 hektare. Pada 2017 luas lahan tenaman tebu berkurang drastis, menjadi 103 hektare, yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi