Sumenep, (Media Madura) – Data penurunan angka buta aksara di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sepertinya akan menjadi perdebatan panjang. Pasalnya, antara data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pemkab Sumenep tidak singkron.
Versi BPS Sumenep, selama lima tahun terakhir, terhitung sejak 2010 sampai 2015, angka buta aksara di Kabupaten paling timur Pulau Madura ini hanya turun tak sampai satu persen.
Pada tahun 2010, angka buta aksara di Sumenep mencapai 20,24 persen dari jumlah penduduk saat itu sekitar 1 juta 44 ribu jiwa lebih.
Sementara rilis terakhir terkait angka buta huruf pada 2015, buta aksara ternyata masih tersisa 19,34 persen dari jumlah penduduk 1 juta 72 ribu jiwa lebih.
“Artinya, ada penurunan, tetapi hanya 0,9 persen saja selama lima tahun terakhir. Jadi, pemberantasan buta hurufnya cukup berhasil, cuma penurunannya di bawah 1 persen poin,” kata Kepala BPS Sumenep, Syaiful Rahman pada awak media beberapa waktu lalu.
Namun, dikonfirmasi terpisah, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyangkal keras data dari BPS tersebut. Katanya, memang ada perbedaan data yang dimiliki pihaknya dengan BPS.
“Nggak lah, jadi begini begini, ketika sudah dilaksanakan KF (keaksaraan fungsional) dengan biaya besar, yang menjadi sasaran KF itu sebenarnya sudah bisa baca tulis,” dalihnya saat ditanya wartawan, Senin (11/9/2017).
“Sehingga ketika selang beberapa bulan datang dari BPS menanyakan, mereka (sasaran KF) jawab tidak tahu. Jadi itu yang menjadikan perbedaan antara data BPS dengan data yang kami punya,” sambungnya.
Namun meski menyanggah, Bupati dua periode itu tidak menyebut secara detail prihal data persentase penurunan angka buta aksara yang pihaknya milik. Tegas dia, yang jelas penurunannya lebih satu persen.
Untuk tahun-tahun selanjutnya, Busyro mengaku akan melakukan evaluasi terhadap program KF yang sudah berlangsung bertahun-tahun dan memakan biaya yang sangat besar, namun hasilnya kurang begitu maksimal.
“Untuk terus mengentaskan buta aksara di Sumenep, kami telah menjalin kerja sama dengan banyak pihak, salah satunya dengan PKK, kita akan susun lagi programnya, entah apa namanya nanti,” pungkasnya.
Reporter: Rosy
Editor: Zainol