Pamekasan, 21/2 (Media Madura) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta agar pengelolan sepak bola di Stadion Gelora Ratu Pamellingan (SGRP) saat pertandingan mematuhi syariat Islam.
Ketua MUI Pamekasan KH Rahwini mengatakan, permintaan itu berkenaan dengan upaya untuk menjaga citra Pamekasan sebagai kabupaten yang menerapkan syariat Islam dengan Slogan Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).
“Masukan ini kami sampaikan sebagai tanggung jawab moral MUI kepada umat Islam yang menonton pertandingan bola di Pamekasan,” katanya, Selasa (21/2/2017).
Beberapa masukan yang disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab), DPRD, dan Panitia Pelaksana (Panpel) itu, antara lain agar panitia menyediakan tempat shalat bagi para suporter dan penonton bola. Juga hendaknya penonton dan suporter berpakaian rapi, sesuai dengan kaidah-kaidah dan norma-norma Islam.
“Masukan kami sudah disampaikan kemarin, di ruang peringgitan Pendopo Ronggosukowati, salah satu permintaan kami waktu pertandingan jangan sampai mepet waktu shalat, sehingga para penonton dan suporter bisa melaksanakan ibadah shalat,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang juga pengelola Madura United FC Ziaul Haq mengatakan, dalam setiap turnamen yang digelarnya selalu mengedepankan masukan dari para ulama, agar jadwal pertandingan tidak berbenturan dengan waktu sholat.
“Saran ulama yang selalu menjadi dasar kami meminta regulator untuk mengubah jadwal pertandingan. Jadi kalau pertandingan malam, kami minta setelah shalat magrib dan kalau sore jam 15.00 WIB sudah mulai,” katanya menjelaskan.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi