Pamekasan, 14/2 (Media Madura) – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Achmad Syafii menerapkan penggunaan fingerprint untuk untuk guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Menurut Syafii, penerapan absensi berbasis sidik jari itu untuk guru di tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) ataupun Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) merupakan langkah maju pendidikan di Pamekasan.
“Penerapan fingerprint ini untuk peningkatan kualitas pendidikan, serta untuk mengawal aturan yang sudah ada,” katanya, Selasa (14/2/2017).
Dengan adanya fingerprint ini, tambah Politisi Partai Demokrat itu, kegiatan belajar mengajar bisa terkontrol dengan baik. Sehingga tidak ada lagi sekolah yang memulangkan siswanya sebelum jam yang telah ditentukan.
“Saya sudah dapat laporan dari dinas bahwa dengan adanya fingerprint ini sudah ada perkembangan yang signifikan,” tambahnya.
Ia berharap dengan adanya alat tersebut menjadi pemicu bagi para pendidik untuk datang ke sekolah lebih giat.
“Dengan adanya fingerprint ini pendidikan ke depan lebih baik lagi, bukan hanya simbol Kota Pendidikan,” tutup Syafii.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi