Pamekasan, 4/1 (Media Madura) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengklaim banjir yang terjadi pada Selasa (3/1/2017) malam adalah yang terbesar yang pernah terjadi. Bencana ini menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir.
“Banjir kali ini adalah yang terbesar yang pernah terjadi di Pamekasan mulai tahun 1999,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pamekasan, Budi Cahyono, Selasa malam.
Tercatat ada empat kelurahan dan satu desa yang terendam banjir akibat luapan sungai. Yakni, Kelurahan Parteker, Jungcangcang, Patemun, dan Kelurahan Gladak Anyar. Serta Desa Lemper Kecamatan Pademawu.
Yang membedakan banjir tahun ini dengan banjir tahun-tahun sebelumnya, jelas Budi, adalah ketinggian air yang meredam rumah penduduk.
“Kalau di tahun-tahun sebelumnya rata-rata ketinggian air mencapai 1 meter. Tapi kalau yang terjadi sekarang (Selasa malam.red) tinggi air mencapai 2 hingga 3 meter,” ungkapnya.
Dikatakan, banjir paling parah terjadi di Kelurahan Gladak Anyar. Utamanya di Jalan Sersan Masrul. Sehingga sebagian warga terpaksa harus dievakuasi. Ketinggian air di daerah tersebut mencapai 2 sampai 3 meter. “Kalau di kelurahan lain ketinggian air bervareasi,” terangnya.
Budi mengatakan, bencana ini juga menimbulkan kerugian ekonomi. Meski saat ini kerugian masih dalam pendataan, namun diperkirakan mengalami kerusakan kerusakan. Ada rusak berat, sedang, dan ringan.
Kerusakan juga terjadi pada infrastruktur. Seperti jebolnya tanggul. Rumah-rumah warga dikabarkan juga mengalami kerusakan. “Untuk kerugian masih dilakukan pendataan. Dan tidak ada korban jiwa dalam bencana ini,” tandasnya.
Reporter: Zainol
Editor: Ahmadi