Sampang, (Media Madura) – Menyusul adanya serah terima jabatan bupati dan wakil bupati terpilih periode 2025-2030, ratusan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang kawasan Alun-Alun Trunojoyo Kota Sampang, sejak Rabu (5/3/2025) hari ini dilarang berjualan.
Beberapa lokasi berjualan sudah streril dari PKL, terutama kawasan pelaku usaha permainan anak sisi selatan di depan Pendopo Trunojoyo. Pengamanan di lokasi sejak Rabu siang sudah ketat bahkan diberi pagar pembatas. Setiap orang tanpa tanda pengenal khusus dilarang masuk ke lokasi.
Salah satu pedagang es teh, Ahmad Junaidi mengaku kecewa atas kebijakan tersebut. Larangan PKL berjualan disebarkan sejak Selasa kemarin melalui surat edaran dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang.
“Semua PKL tidak boleh jualan sehari ini, alasannya di Pendopo ada sertijab bupati, silahkan bupati kita dilantik, tapi harus mengerti kondisi rakyat dong, jangan disuruh tidak jualan terus keluarga kita mau makan apa,” ujarnya.
Larangan aktivitas PKL berjualan itu mendapat aksi kecaman dari Ketua Fakta Jatim Moh Hakim. Ia menilai, tak lazim kegiatan serah terima jabatan dan paripurna penyampaian visi misi bupati terpilih harus mengorbankan nasib para PKL.
“Jangan dikorbankan PKL demi kegiatan euforia kemenangan, seharusnya ini justru dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, bukan malah dilarang jualan,” tegasnya.
Kepala Diskopindag Sampang Chairijah saat dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan hanya sekedar membaca pesan yang dilayangkan.
Kabid Koperasi dan Usaha Mikro Diskopindag Sampang Evi Hariati menerangkan, edaran sterilisasi aktivitas perdagangan di kawasan area PKL disebarkan kepada seluruh ketua paguyupan pedagang. Kebijakan ini dilakukan sehubungan adanya Sertijab dan Sidang Paripurna Bupati dan Wakil Bupati Sampang terpilih yang berlangsung di Pendopo Trunojoyo.
“Iya benar, PKL disterilkan sampai nanti jam 00.00 WIB, jadi tidak ada aktivitas apapun,” singkatnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol
