Sampang, (Media Madura) – Ketimpangan pembangunan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, masih banyak ditemui di sejumlah pelosok desa meski pejabat daerah sekedar gembar-gembor gagasan soal infrastruktur berkelanjutan dan berkualitas, Kamis (6/3/2025).
Fasilitas pelayanan kesehatan yang merata bagi masyarakat desa terpencil nampaknya cukup sulit diwujudkan. Salah satunya dialami ibu Rohayyah (53), yang tinggal di Dusun Totampe Timur, Desa Bunten Timur, Kecamatan Ketapang.
Keluarga prasejahtera ini tengah sakit terpaksa dievakuasi menggunakan tandu bambu menuju rumah sakit akibat akses jalan yang sulit dilalui kendaraan.
Meski mengalami kesulitan, keluarga membawa Rohayyah dengan berjalan kaki diatas jalan setapak sejauh 300 meter untuk bisa ke jalan besar menaiki kendaraan mobil.
Adik kandung Rohayyah, Mustofa (50) menuturkan lantaran tak ingin kondisinya semakin parah akhirnya pihak keluarga membawa ke RSUD Sampang pada Rabu (5/3/2025) kemarin.
“Sakitnya karena patah kaki terjatuh setelah mengalami insiden kecelakaan kecil saat menggembala kambing, khawatir kesehatannya memburuk terpaksa langsung ke rumah sakit,” ucap Mustofa.
Ia mengatakan, rumah kakaknya tersebut berada ditengah persawahan yang jauh dari akses jalan umum dan sulit dilalui kendaraan. Sejak dulu, kondisi jalannya setapak hanya bisa untuk berjalan kaki.
Mustofa berharap, usulan pelebaran jalan ke pemerintah desa serta sebagian warga rela sedikit menghibahkan tanahnya segera terwujud. Hal itu demi memudahkan kebutuhan akses jalan warga.
“Iya mudah-mudahan nanti ada akses jalan diperlebar supaya ketika ada warga lain yang sakit tidak harus ditandu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bunten Timur Sulaimah menerangkan, sudah ada pengajuan pelebaran jalan dari sebagian warga namun masih terkendala minimnya anggaran dari pemerintah desa. Tahun ini saja realisasi pembangunan infrastruktur jalan difokuskan di titik kampung lainnya dari 8 dusun di Desa Bunten Timur.
“Ada sebagian yang bangun pelebaran jalan cuman bukan di Dusun Totampe Timur, masih di kampung sebelah dan itu terbatas anggaran,” katanya.
Dengan begitu, dirinya berharap pemerintah daerah turut membantu menyelesaikan persoalan akses jalan kampung yang sulit dilalui kendaraan di Bunten Timur.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol