Sampang, (Media Madura) – Tiga program sektor ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2024 di wilayah Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diduga fiktif. Totalnya mencapai lebih dari Rp 179 juta.
Ratusan juta uang negara tersebut hingga kini tak satupun terlihat wujud fisik kegiatannya. Padahal, Dana Desa tahap I program budidaya sebesar Rp 179.500.000 itu telah dicairkan sejak April 2024.
Diantaranya, program budidaya ikan bandeng intensif sebesar Rp 71.500.000, program budidaya ikan bandeng non intensif Rp 94.500.000, dan pengadaan ikan air tawar Rp 13.500.000.
Kuat dugaan, pihak pejabat desa terkait membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) fiktif, seolah-olah kegiatan program budidaya telah terealisasi.
Meski begitu, sistem pengawasan Tim Monev baik dari pihak kecamatan, pendamping desa (PD), dan pendamping lokal desa (PLD), untuk menimalisasi praktik korupsi dana desa di Kecamatan Jrengik masih lemah.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Asem Nonggal Arif Maulidi, membenarkan tiga program budidaya ikan fiktif alias belum dikerjakan. Namun realisasi penganggaran itu semasa dijabat oleh pj sebelumnya yakni Mohammad Suaidi.
“Betul mas, sampai sekarang belum juga dikerjakan, entah kenapa padahal sekarang sudah tahap II,” ucap Arif, Minggu (3/11/2024).
Dirinya mengaku baru menjabat Pj Desa Asem Nonggal selama sekitar 5 bulan menggantikan posisi Suaidi sejak bulan Juni 2024. Anggaran Rp 179 juta lebih merupakan Dana Desa tahap I yang pencairannya turun di bulan April lalu.
Menurut Arif, program budidaya yang seharusnya dapat mendukung sektor ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat Asem Nonggal, malah justru fiktif belaka.
Maka, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Kecamatan Jrengik serta meminta pertanggungjawaban pejabat pemerintah desa sebelumnya.
“Setelah diklarifikasi yang bersangkutan pak Suaidi janji akan dikerjakan Desember, alasanya mau cari uang talangan, karena sekarang kondisinya sakit stroke,” kata dia.
Arif juga membeberkan, tak hanya persoalan budidaya ikan di Desa Asem Nonggal, melainkan sebelumnya bermasalah soal peningkatan jalan makadam dan pemasangan PJU. Saat ini, kondisi program yang sama-sama bersumber dari Dana Desa tersebut tidak bermanfaat.
“Lampu dan tiangnya sudah ada tapi tidak nyala sampai sekarang,” ungkapnya.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Jrengik Khoirul Anam mengaku, belum mengetahui informasi mengenai Desa Asem Nonggal dikarenakan baru pulang menunaikan ibadah umroh. Namun pihaknya segera memerintahkan pihak terkait untuk ditindaklanjuti.
“Saya perintahkan Kasi PMD termasuk semua pihak yang bersangkutan baik Pj sebelumnya, bendahara dan perangkat desa agar segera dikerjakan,” singkatnya.
Saat dikonfirmasi, mantan Pj Kades Asem Nonggal Mohammad Suaidi tak mengelak program tersebut sampai saat ini belum dikerjakan. Ia berjanji akan secepatnya segera merealisasikan program kegiatan budidaya ikan.
“Setelah dihubungi pak Sekcam ada perintah agar segera dikerjakan sebelum bulan Desember, cuman sekarang saya masih sakit, Nanti dalam waktu dekat ini pak, kemarin belum dikerjakan karena masih terkendala tumpang tindih program kegiatan lain,” tuturnya.
Suaidi memberikan alasan belum dikerjakan program itu lantaran habis terpakai oleh talangan dana taktis dari beberapa kegiatan yang sengaja tidak di SPj kan.
“Segera saya talangi kok, dana dipakek duluan untuk dana taktis, iya kaya contohnya kegiatan tamu-tamu gitu pak,” terang Suaidi.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol