Sampang, (Media Madura) – Kantor DPD Partai NasDem Sampang yang berada di Jalan Selong Permai, Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, dijaga ketat oleh aparat kepolisian, Senin (19/8/2024) siang.
Penjagaan ketat dilakukan sejak pukul 14.00 WIB. Terlihat petugas berseragam lengkap berjaga bagian depan kantor NasDem Sampang.
Beberapa wartawan juga terpantau memenuhi halaman depan dan mulai berdatangan untuk meliput.
Hingga sore tadi, kantor partai yang sering dijadikan tempat perkumpulan Tim Pemenangan Kabupaten pasangan bakal calon kepala daerah H Slamet Junaidi dan H Ahmad Mahfudz (Jimad) ini masih dijaga ketat.
Pantauan di lapangan, ternyata penjagaan ketat dilakukan karena kantor Partai NasDem didatangi sejumlah Pengurus Pusat Jam’iyatul Muthi’in Wal Mukhlishin alumni dan simpatisan Ponpes Gedangan, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Sampang.
Kedatangan mereka lantaran tak terima nama pesantren dan alumni dicatut mendukung kepada pasangan H Slamet Junaidi dan H Ahmad Mahfudz. Hal itu menyusul beredar video viral deklarasi dukungan pasangan calon yang mengatasnamakan alumni Ponpes Gedangan.
Deklarasi diduga digelar di kantor DPD Partai NasDem Sampang pada Minggu (18/8/2024) malam. Merasa keberatan, akhirnya para alumni dan simpatisan melakukan somasi ke Partai NasDem.
Perwakilan pengurus alumni Ponpes Gedangan Helmi menuturkan, bahwa tidak ada alumni Gedangan menyatakan sikap dukungan kepada calon bupati H Slamet Junaidi dan calon wakil bupati H Ahmad Mahfudz.
Dalam video viral tersebut tidak ada satupun alumni atau simpatisan dari kalangan Ponpes Gedangan. Untuk itu, pihaknya mengecam keras pembuat video fitnah atas tindakan pencatutan nama terkait deklarasi dukungan.
“Ponpes Gedangan tidak pernah menyatakan sikap dukungan terhadap paslon H Slamet Junaidi, kami juga menghimbau agar santri dan para alumni tidak terprovokasi,” ucapnya, Senin (19/8/2024).
Helmi mengatakan, ada beberapa point dalam surat somasi yang dilayangkan kepada Partai NasDem. Salah satunya, meminta pihak NasDem Sampang menyampaikan permohonan maaf terkait pembuatan video yang mencatut nama pondok pesantren.
“Meminta juga menarik video yang disebarkan itu, makanya kami tidak terima ke pihak NasDem Sampang karena dirasa sangat meresahkan dan tidak pernah ada koordinasi soal itu,” tegasnya.
Saat ini, pihaknya menunggu ikhtikad baik dari Partai NasDem untuk mengklarifikasi melalui video maupun secara langsung ke pondok Gedangan.
Wartawan mencoba mengklarifikasi ke Ketua DPD NasDem Sampang Surya Noviantoro usai kedatangan alumni dan simpatisan Ponpes Gedangan. Namun yang bersangkutan berusaha menghindar dari pertanyaan wartawan.
Dikonfirmasi mediamadura.com melalui telepon, Surya Noviantoro enggan memberikan keterangan.
“Nanti ada waktunya terkait komentar itu,” terang Novi menjawab pesan singkat yang dilayangkan.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol