Pamekasan, (Media Madura) – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam langsung gerak cepat (gercep) melacak keberadaan bocah penjual es keliling yang videonya virah di media sosial.
Bahkan, untuk memudahkan pencariannya, Bupati Pamekasan membagikan ulang video tersebut di akun Instagram pribadinya @rabaddruttamam, Rabu (21/6/2023).
Video yang diunggah akun @enjoypamekasan memperlihatkan aktivitas bocah sedang menjajakan dagangannya sambil naik sepeda di jalan raya dengan caption “BOCAH PENJUAL ES KELILING PUTUS SEKOLAH KARENA TAK ADA BIAYA”.
Akun tersebut juga menerangkan alamat asal bocah tersebut. Yakni, Desa Toket, Kecamatan Proppo Pamekasan. Video itu pun mengundang netizen untuk berkomentar.
Bupati Pamekasan yang mengetahui video tersebut bergerak cepat dengan meminta bantuan kepada Kepala Disdikbud Pamekasan untuk mencari tahu kebenarannya.
“Di media sosial sedang viral video dengan keterangan “bocah penjual es keliling putus sekolah kerena tak ada biaya”. Saya langsung meminta Kepala Disdikbud Pamekasan untuk menindaklanjutinya, turun ke lapangan mengeroscek kebenarannya. Jika memang terkendala biaya, pemkab siap membantu. Saya berkomitmen agar anak tersebut bisa mengenyam pendidikan, bukan hanya tingkat dasar tapi hingga perguruan tinggi.
Keterangan dari Kepala Disdikbud bahwa orang tua beserta anak tersebut sudah pernah didatangi ke rumahnya jauh sebelum video itu viral. Kepada anak yang sedang viral itu sudah ditawari sekolah gratis hingga perguruan tinggi. Pak Kadis juga menjelaskan tentang pentingnya mengenyam pendidikan, terutama bagi anak usia sekolah seperti dia.
Akan tetapi, menurut penjelasan Kepala Disdikbud, anak tersebut tidak berkenan. Alasannya mau bantu orang tua. Orang tuanya juga keberatan.
Kiranya perlu keterlibatan semua pihak, terutama keluarga dan kerabat agar anak itu mau kembali ke sekolah. Dukungan moral dari para tokoh masyarakat juga sangat penting. Mengingat tugas pendidikan bukan hanya ada pada pemerintah.
Sebenarnya saat ini biaya bukan lagi menjadi satu-satunya alasan untuk mengenyam pendidikan. Pemerintah pusat telah menggratiskan pendidikan dari SD hingga jenjang SLTA dengan program wajib belajar 12 tahun gratis. Artinya seluruh warga Indonesia bisa bersekolah tanpa biaya.
Pemkab Pamekasan juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan. Pemkab Pamekasan memiliki program beasiswa santri untuk anak-anak lulusan SD/MI untuk mengenyam pendidikan di pesantren. Ada sekitar 5000 santri jenjang SLTP yang sudah dibiayai pendidikannya di pesantren oleh Pemkab Pamekasan. Mereka mendapatkan beasiswa masing-masing Rp 500 ribu setiap bulannya.
Di samping itu, Pemkab Pamekasan juga memberikan beasiswa kedokteran bagi anak-anak kurang mampu untuk melanjutkan studi di fakultas kedokteran Unair Surabaya. Yang menyeleksi dari Unair. Pemkab memfasilitasi biayanya. Termasuk Pemkab Pamekasan juga memberikan beasiswa kepada siswa untuk melanjutkan kuliah ke Yangzhou Polytechnic Institute, China. (Zainol/Arif)