Sumenep, (Media Madura) – Ketua sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Hamid Ali Munir menggelar sidak ke salah satu gudang tembakau, PT Kahuripan Semesta, Kamis (19/9/2019).
Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan keluhan petani bahwa harga tembakau saat ini anjlok, serta menindaklanjuti keresahan petani soal gudang yang tidak melakukan pembelian.
Terbukti, PT Kahuripan Semesta yang merupakan perwakilan Gudang Garam sudah menyetop pembelian tembakau sejak 4 September lalu. Sehingga, di gudang tersebut kini menumpuk ratusan ton tembakau milik tengkulak.
Dari yang kenyataan yang disaksikan sendiri itu, Hamid Ali Munir sebagai wakil rakyat mengaku akan segera mengambil langkah dalam waktu dekat dengan berkirim surat ke pihak gudang yang biasa melakukan pembelian.
“Setelah beberapa kali kami menerima aduan dari masyarakat terkait tembakau ini, kami dalam waktu dekat akan berkirim surat ke pihak perusahaan tembakau,” katanya.
Hamid mengutarakan bahwa harga yang dipatok oleh perusahaan sudah bukan sewajarnya. Selain itu, apabila perusahaan sudah tidak ingin membeli tembakau petani, harusnya ada sosialisasi sebelumnya.
“Kalau perusahaan sudah tak lagi melakukan pembelian tembakau, ya ngomong dong. Sosialisasi. Jangan sampai pekebun menanam tapi tidak dibeli,” tegasnya.
Sementara terungkap, alasan pihak PT Kahuripan Semesta menghentikan serapan tembakau karena dana untuk membeli tembakau telah habis.
“Kalau dana ada, kami pasti akan beli lagi tembakau. Ini masalahnya dananya sudah habis, sementara tembakau masih belum terserap,” kata perwakilan PT Kahuripan Semesta di Sumenep, Fredy Kustianto.
Disinggung soal harga, Fredy mengaku sejak perusahaannya menerima pembelian tembakau dipatok dari harga Rp 32 ribu sampai Rp 4 ribu.
“Untuk harga kami menyesuaikan dengan perusahaan, dan saya hanya perwakilan perusahaan yang ada di Sumenep,” tandasnya.
Di sisi lain, Fredy menyebut jika tembakau Madura atau Sumenep musim ini sudah bagus seiring cuaca yang mendukung. Hanya saja keuangan yang terbatas menghalangi pembelian.
“Harapan saya pribadi, mudah-midahan segera dooking keuangan dari atasan sehingga pembelian bisa berlanjut,” tukasnya.
Reporter : Rosy
Editor: Zainol