Sampang, (Media Madura) – Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang mengikuti pelaksanaan Pilkada Sampang 2018, secara bergantian mendatangi kantor Kepolisian Resort Sampang di Jalan Jamaludin, Jumat (29/6/2018) siang.
Dari ketiga peserta Pilkada itu dihadiri nomor urut 1 Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayat (Jihad), nomor urut 2 Hermanto Subaidi dan Suparto (Mantap). Sedangkan, nomor urut 3 Hisan dan Abdullah Mansyur (Hisbullah) tak hadir dengan alasan menghadiri kegiatan lainnya.
Kedatangan mereka untuk menghadiri undangan silaturahmi di Mapolres bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan forkopimda, pasca pemungutan suara Pilkada serentak.
“Semua paslon diundang dalam rangka agar situasi dan kondisi pasca pencoblosan tetap terjaga aman dan kondusif, karena itu sudah ada komitmen sejak awal,” ungkap Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman, Jumat.
Budhi menjelaskan, dalam pertemuan tersebut point penting yang lebih ditekankan kepada masing-masing paslon menimalisir saling mengklaim kemenangan. Sebab, data quick count dan real count merupakan hasil sementara dan tidak bersifat final.
“Hanya KPU nanti yang resmi dan jelas menyatakan calon terpilih dengan suara terbanyak sesuai PKPU Nomor 9 Tahun 2018 tentang rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil Pilgub Jatim dan Pilbup Sampang,” ujarnya.
Selain itu, Kapolres juga menegaskan bahwa tindakan tersebut guna mengantisipasi potensi terjadinya konflik antar pendukung. Menyusul adanya aksi huru hara yang telah dilakukan salah satu peserta Pilkada.
Menyikapi hal itu, calon bupati Slamet Junaidi mengaku tetap berkomitmen bersama dalam menjaga situasi dan kondisi Kabupaten Sampang yang aman.
“Kami paslon nomor urut 1 tetap bersaudara dengan semua termasuk saudara Mantap dan Hisbullah, selalu terus berkomunikasi,” tutur Slamet Junaidi akrap disapa Jih Idi dalam sambutannya.
Hal sama disampaikan paslon nomor urut 2, Hermanto Subaidi. Menurutnya, ia tetap sama-sama berkomitmen menjaga perdamaian.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Ist