Pamekasan, (Media Madura) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Mohammad Kosim mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di beberapa gereja Surabaya.
Dikatakan, tindakan pengeboman itu tidak tidak diperkenankan oleh agama manapun. Apalagi dalam peristiwa tersebut menewaskan sejumlah orang termasuk pelaku.
“Tindakan bom bunuh diri itu tidak diperkenankan oleh agamana manapun. Kami sangat prihatin sekaligus ikut berbela sungkawa atas kejadian ini,” kata Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim. Minggu (13/5/2018) pagi.
Selain itu, kata dia, di zaman Nabi Muhammad, saat perang pasukan Islam dilarang merusak tempat ibadah. Tetapi peristiwa bom bunuh diri di Surabaya ini sudah diluar batas.
Sehingga, ia meminta aparat penegak hukum untuk menindak para pelaku termasuk dalang dibalik peristiwa teror di Surabaya tersebut.
“Saya berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya,” pungkasnya.
Reporter : Ist
Editot : Ahmadi