Pamekasan, (Media Madura) – Pembangunan gedung baru Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur bermasalah.
Diduga ada kecurangan dalam pembangunan gedung senilai Rp 3,7 miliar itu.
Terkuaknya temuan-temuan tersebut setelah puluhan mahasiswa melakukan aksi di kantor Disdik, Kamis (8/2/2018).
Disdik dianggap tidak transparan dalam penggunaan biaya pembangunan gedung, utamanya denda yang harus dibayar dinas, karena diduga ada keterlambatan dalam pembangunan fisik.
“Berdasarkan hitungan No 70 tahun 2012 denda yang harus dibayar PT (temenan.red) 1 per 1000, jadi per harinya disdik harus membayar Rp 3.700.000, tapi berdasarkan temuan kami, hanya dibayarkan Rp 700.000 per hari. Jadi menurut kami sudah ada kebocoran sebesar Rp 3.000 000 per harinya,” ungkap orator aksi, Iklal, Kamis.
Selain itu, mereka juga meminta transparansi dalam pengadaan buku melalui BOS Linier. Di mana, pengadaannya tersebut harus mendapatkan rekom dari disdik.
“Tadi Kadisdik mengatakan kalau pengadaannya tersebut tidak perlu rekom dari dirinya tapi tergantung dari kebijakan dari masing-masing sekolah. Jawaban dari Kadisdik ini kan tidak sinkron dengan data yang kami punya,” ungkapnya.
“Kami akan terus mengawal permasalahan dan melaporkan ke instansi terkait, terutamanya kepada tipikor (penegak hukum.red),” tambah Iklal.
Sementara itu Kadisdik Kabupaten Pamekasan Moh. Tarsun mengatakan untuk saksi keterlabatan pembangunan tersebut dirinya mempersilahkan untuk melihat ke Badan Keungan Daerah (BKD) Kabupaten Pamekasan.
“Silahkan lihat kekeungan karena saya bukan teknis menghitung,” ucapnya.
Reporter: Zubaidi
Editor: Zainol